napoleon4d

    Release time:2024-10-08 01:32:25    source:keju4d rtp   

napoleon4d,prediksi torino vs napoli,napoleon4dJakarta, CNN Indonesia--

Timur Tengah memanas usai Iranmenggempur Israel pada akhir pekan lalu. Serangan Iran merupakan balasan atas aksi Israelmenyerang fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, pada awal April lalu.

Serangan ini menuai respons keras dunia terutama, negara-negara Barat. Negara Barat banyak yang mengecam, sementara komunitas internasional meminta semua pihak menahan diri.

Selama serangan, Iran telah meluncurkan 350 rudal dan drone ke Israel. Sementara itu, pemerintah Benjamin Netanyahu mengklaim berhasil menghalau serangan sekitar 90 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Muhammadiyah Riau, Fahmi Salsabila, mengatakan Indonesia perlu meningkatkan upaya diplomasi sebagai salah satu cara meredakan tensi.

"Tentu diplomasi damai dikedepankan ya, lalu perlindungan WNI [warga negara Indonesia] kita juga diutamakan di daerah tersebut," ujar Fahmi saat dihubungi CNNIndonesia, Selasa (16/4).

Dia juga mengatakan lobi terhadap pihak-pihak terkait untuk menahan diri perlu dilakukan, mengingat Timur Tengah merupakan daerah konflik yang terus memanas.

Pengamat HI dari Universitas Indonesia Yon Machmudi juga punya penilaian tak beda jauh.

"Saat ini yang perlu dilakukan adalah upaya untuk deeskalasi atas konflik yang terjadi sehingga tensi yang sedang memanas itu bisa dikurangi," ujar Yon.

Lihat Juga :
Israel Ketok Palu soal Rencana Balas Dendam ke Iran, Apa Saja?

Yon juga mengapresiasi langkah Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi yang telah menghubungi berbagai pihak sebagai upaya deeskalasi.

Pada Senin, Retno telah menghubungi Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian via telepon. Dia menyampaikan kekhawatiran situasi di Timur Tengah dan meminta semua pihak menahan diri.

Retno juga telah berkoordinasi dengan Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Jerman, hingga Belanda usai serangan Iran ke Israel.

"Upaya yang dilakukan saya kira sudah tepat ya, yang dilakukan oleh Menlu yaitu menghubungi pihak yang berkepentingan agar dapat menahan diri, tidak memperluas konflik," ungkap dia.

Israel cari panggung

Israel, di mata pengamat, kerap membuat masalah salah satunya dengan berseteru dengan Iran.

Pada awal April, Israel menggempur fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah. Imbas serangan ini, sekitar 16 orang termasuk dua pentolan angkatan bersenjata Iran tewas.

Lihat Juga :
Akankah Rusia Bantu Iran dalam Perang dengan Israel?

Iran lantas bersumpah akan membalas serangan Israel dan mewanti-wanti pemerintah Benjamin Netanyahu bakal "membayar mahal" usai serangan tersebut. Serangan Iran baru terjadi pada 13 April malam.

Fahmi memandang perseteruan kedua pihak itu sebagai upaya Israel mencari simpati dunia terutama dari negara Barat, karena tujuan Tel Aviv belum tercapai.

"Saya kira Israel membuat gara-gara berseteru dengan Iran ini ingin mengalihkan perhatian karena target menghancurkan Hamas dan membebaskan sandera Israel belum tercapai," kata dia.

Fahmi lanjut menjelaskan, "Dia [Israel] seperti mencari perhatian akhirnya memancing Iran menyerang dan ingin menarik AS dalam pusaran konflik dengan Iran."

Jika AS terlibat dalam konflik itu, Rusia selaku sekutu dekat Iran juga kemungkinan akan bergabung.

Di luar sikap Israel yang "caper" ke dunia, komunitas internasional saat ini diminta tetap harus fokus untuk menyelesaikan konflik di Palestina.

Yon menilai perseteruan Israel-Iran bisa mengaburkan upaya dunia dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Dia juga menegaskan resolusi gencatan senjata yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB pada akhir Maret harus segera diterapkan.

"Itu yang harus dioptimalkan agar tidak ada lagi serangan berikutnya yang dilakukan Israel termasuk rencana menyerang Kota Rafah di Gaza," ujar Yon lagi.

Pilihan Redaksi
  • Menlu Retno Tegaskan Tetap Tolak Normalisasi RI-Israel
  • Perang Iran-Israel, Apa Peran China Redam Konflik Timur Tengah?
  • Berani Gempur Israel, Kekuatan Militer Iran Nomor Berapa di Dunia?

Solusi konflik Israel-Palestina kirim pasukan perdamaian?

Jika gencatan senjata terwujud, Indonesia bisa lebih berperan aktif di PBB dengan mengirim pasukan perdamaian.

"Indonesia juga bisa menyuarakan aspirasinya melalui Majelis Umum PBB untuk segera mengirim pasukan penjaga perdamaian di zona yang disepakati," ujar pengamat HI lain dari Universitas Indonesia, Sya'roni Rofii.

Namun, secara geografis, posisi Iran dan Israel berjauhan. Penempatan pasukan perdamaian seperti konflik Israel-Lebanon pada 2006 tak bisa dilakukan.

Indonesia memiliki pasukan perdamaian di Lebanon selatan sejak 15 tahun lalu. Pada Maret 2023, RI mengerahkan 1.090 personel ke Lebanon.

"Nah, kalau yang sekarang Iran dan Israel posisinya berjauhan. Yang bisa dilakukan adalah menempatkan pasukan penjaga perdamaian untuk memastikan dua pihak tidak melakukan serangan," ungkap Sya'roni.

Sya'roni juga membeberkan opsi lain. Menurut dia PBB bisa menunjuk Amerika Serikat untuk melindungi Israel, sementara Rusia untuk melindungi Iran.

"Opsi ini saya kira bisa mencegah Israel dan Iran bertindak di luar mekanisme yang disepakati," ujar dia.

(isa/dna)