togelduit

    Release time:2024-10-08 04:04:14    source:doa untuk orang kesurupan   

togelduit,bolagila gacor,togelduitJakarta, CNN Indonesia--

Amerika Serikat disebut berupaya mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menunda invasi militer ke Rafah, Jalur Gaza, Palestina.

Mengutip dua pejabat AS yang terlibat pembicaraan, media Negeri Paman Sam, Axios, melaporkan bahwa desakan itu akan disampaikan ketika delegasi Israel datang ke Washington pekan depan.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALQatar Ultimatum Israel Serang Rafah sampai Rumor Penerus Kim Jong Un

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi di Gaza Utara disebut semakin memburuk, di mana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan potensi terjadinya wabah kelaparan akut yang "akan segera terjadi".

Rencana ini akan melibatkan pembangunan tempat penampungan bagi warga sipil yang dievakuasi dari Rafah.

Kedua, Biden juga disebut ingin meminta Israel fokus mengamankan sisi perbatasan Mesir dengan Gaza sebagai bagian dari rencana bersama AS-Mesir-Israel untuk menghancurkan terowongan di bawah perbatasan dan menciptakan infrastruktur untuk mencegah penyelundupan senjata ke Gaza.

Lihat Juga :
10 Pemimpin Hamas yang Terbunuh dalam Agresi Israel

Dorongan dari AS ini muncul ketika Washington dan beberapa negara Barat sekutu Israel lainnya juga semakin khawatir dengan langkah yang diambil Netanyahu dalam menyikapi agresi di Gaza.

Jerman hingga Inggris bahkan telah mengutarakan kekhawatiran dan ketidaksetujuan atas rencana Israel melancarkan invasi ke Rafah.

Biden juga telah mewanti-wanti Netanyahu bahwa serangan ke Rafah akan menjadi sebuah kesalahan.

Namun, Netanyahu tak menghiraukan desakan komunitas internasional yang makin menguat dan berencana ingin tetap menggempur beberapa daerah pertahanan terakhir warga Gaza, seperti kota Rafah.

Pilihan Redaksi
  • Siapa Chuck Schumer, Senator Yahudi AS yang Desak Netanyahu Lengser?
  • Menag Respons soal Saudi Larang Umrah Lebih dari Sekali saat Ramadan
  • Viral Momen Langka Imam Masjidil Haram Sujud Sahwi saat Tarawih

"Tekanan internasional sebesar apa pun tidak akan menghentikan kami untuk mewujudkan semua tujuan perang: melenyapkan Hamas, melepaskan semua sandera kami, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman terhadap Israel," kata Netanyahu dalam pertemuan dengan kabinetnya pada Minggu (17/3).

Alih-alih mempercepat negosiasi gencatan senjata, Israel justru memblokade bantuan kemanusiaan di berbagai wilayah Jalur Gaza. Ini menjadi perhatian khusus bagi komunitas internasional.

Per Rabu (20/3), sebanyak 31.819 warga Palestina tewas imbas agresi brutal Israel sejak 7 Oktober lalu. Lebih dari 70 persen korban tewas itu anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, sebanyak 73.943 orang lainnya terluka imbas agresi Israel tersebut.

(rds/rds)