nds4d

    Release time:2024-10-07 22:09:59    source:91 erek erek togel   

nds4d,prediksi keramat sdy,nds4dJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Kesehatan Palestinadi Gazaakan membuat kuburan massal di Rumah Sakit Al Shifa, usai fasilitas medis terbesar di Gaza itu dibombardir Israel.

DiberitakanAnadolu Agency, Kemenkes Palestina menyebut akan mulai menggali kuburan pada Sabtu (11/11) untuk menguburkan 100 jenazah yang terbaring di rumah sakit tersebut.

Direktur Jenderal Kemenkes Palestina Munir Al-Borsh mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Israel terus membombardir RS selama tiga malam tanpa henti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • RS Al-Quds di Gaza Tunda Semua Operasi di Tengah Kepungan Israel
  • Menlu Ungkap Tiga WNI Bertahan di Gaza, Relawan di RS Indonesia
  • Direktur RS Al Shifa Bantah Tolak Bantuan BBM: Propaganda Israel

Senada, kepala ahli bedah di Rumah Sakit Al Shifa, Marwan Abusada, mengatakan penembakan dan pemboman terjadi terus menerus di area rumah sakit.

"Anda mendengarnya setiap detik di sekitar Rumah Sakit Al Shifa. Tidak ada yang bisa keluar, tidak ada yang bisa masuk. Orang-orang yang mencoba mengevakuasi diri dari rumah sakit, mereka ditembak di jalanan. Beberapa terbunuh, beberapa terluka," ucapnya kepadaAl Jazeera.

Abusada mengatakan rumah sakit kini tidak bisa lagi beroperasi lantaran tak ada listrik, air, maupun makanan. Dia menuturkan rumah sakit hendak menguburkan jenazah-jenazah yang berada di sana namun serangan Israel menyulitkan proses tersebut.

"Kami memiliki banyak orang meninggal dan kami ingin mengubur mayat mereka. Namun sedih untuk mengatakannya bahwa itu terlalu berbahaya. Kami mencoba membuat kuburan besar, tetapi Israel menyerang kami," ucap dia.

Ahli bedah di RS Al Shifa, Ahmad Mokhallalati, juga mengabarkan bahwa pasukan militer Israel menembaki siapapun yang keluar masuk di rumah sakit itu tanpa pandang bulu.

"Sehari sebelum kemarin, sekitar jam 2 pagi, listrik berhenti karena beberapa masalah. Insinyur yang pergi untuk mencoba memperbaikinya ditembak oleh pesawat tak berawak dan terluka di lehernya. Empat anggota tubuhnya lumpuh," kata Mokhallalati.

Mokhallalati pun menyinggung seruan militer Israel yang mengatakan bahwa warga sipil bisa menggunakan pintu keluar di sisi timur kompleks rumah sakit untuk bepergian. Dia menegaskan seruan itu "adalah satu kebohongan besar."

"Saya melihat sebuah keluarga beranggotakan lima orang di depan mata saya yang mencoba bergerak dari timur kemarin dan mereka ditembak. Jadi mereka kembali dalam keadaan terluka," tukasnya.

Dalam beberapa hari terakhir, militer Israel menggempur Kompleks Al Shifa secara intensif. Mereka mengepung kompleks medis itu dari segala penjuru sejak Sabtu.

Kendaraan militer Israel ditempatkan di dekat gerbang utama Al-Shifa, yang secara langsung menargetkannya di tengah baku tembak serta serangan drone tiada henti.

Lihat Juga :
Bulan Sabit Merah: Bayi-bayi di RS Al-Quds Gaza Alami Dehidrasi

Tiga badan PBB telah mengecam situasi horor yang dialami fasilitas kesehatan di Gaza selama lebih dari sebulan agresi Israel.

"Dunia tak bisa diam di saat rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat aman, bertransformasi menjadi tempat kematian, ketakutan, dan keputusasaan," demikian pernyataan bersama tiga badan PBB seraya menyatakan hampir setengah rumah sakit di Gaza tutup.

Otoritas Palestina pada Jumat (10/11) lalu mencatat setidaknya 11.078 warga Gaza tewas terbunuh imbas serangan udara ataupun artileri Israel. Hampir 40 persen dari korban itu adalah anak-anak.



(blq/dna)