apidewa login

    Release time:2024-10-08 01:35:07    source:mangga dalam togel   

apidewa login,ak 4d,apidewa login

Daftar Isi
  • Israel bakal bunuh lebih banyak pejabat Iran
  • Yordania cegat rudal Iran ke Israel
  • Iran ajak negara Islam bersatu lawan Israel
Jakarta, CNN Indonesia--

Israel disebut masih belum memutuskan kapan dan bagaimana akan membalas serangan 200 rudal balistik dan hipersonik Iranpada Selasa (1/10) lalu.

Di sisi lain, Iran mewanti-wanti Israel akan melancarkan gempuran yang lebih menyakitkan lagi jika Teheran menerima serangan balasan.

Lihat Juga :
Cegat Rudal Iran ke Israel, Yordania Terima Rp15 T per Tahun dari AS

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran bahkan mengultimatum Amerika Serikat untuk tidak ikut-ikutan membantu Israel dalam peperangan ini.

Sementara itu, Komunitas internasional mendesak Iran dan Israel untuk menahan diri demi meredam eskalasi dan menjadikan perang meluas di Timur Tengah.

Berikut fakta terkini terkait perseteruan Israel vs Iran:

Israel bakal bunuh lebih banyak pejabat Iran

Israel diperkirakan akan membunuh lebih banyak pemimpin Iran dan tokoh yang bersekutu dengan Teheran untuk menunjukkan kemampuannya kepada dunia.

Analis militer dan keamanan Elijah J Magnier menilai langkah ini dilakukan Israel sebagai balasan atas hujanan ratusan rudal Iran yang menargetkan negaranya dan perlawanan milisi-milisi pro-Teheran dalam beberapa hari terakhir.

"Saya rasa pembunuhan bukanlah opsi yang akan ditinggalkan Israel, justru sebaliknya," katanya kepadaAl Jazeera.

Lihat Juga :
Daftar Negara yang Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran ke Israel
Lihat Juga :
17 Tentara Tewas di Tangan Hizbullah, Israel Keteteran di Lebanon?

Israel telah menunjukkan kemampuannya mengeksekusi sejumlah pemimpin musuh-musuhnya, seperti pemimpin Hamas Ismail Haniyeh hingga baru-baru ini pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Dalam serangan ke Beirut, Lebanon, Israel juga berhasil membunuh wakil komandan pasukan elit Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan, yang tewas bersama Nasrallah.


Yordania cegat rudal Iran ke Israel

Militer Kerajaan Yordania kembali tembak jatuh rudal-rudal Iran menuju Israel yang melewati negara itu pada Selasa (1/10) malam waktu setempat.

Ini kedua kalinya Yordania menangkis rudal Iran yang terbang menuju Israel. Langkah militer negara kerajaan itu pun memantik amarah warga di negara tersebut.

Salah satu warga Yordania Iyad Al Rantsis tidak bisa menerima alasan militer menembak jatuh rudal Iran ke Israel karena untuk melindungi warga negaranya.

"Jika Yordania adalah prioritas utama, mengapa terseret ke dalam konfrontasi yang bukan urusan sendiri?" ujar Al Rantsis dilansir dari Middle East Eye (MEE).

Lihat Juga :
Adu Ganas Kekuatan Udara Iran vs Israel

Dia juga menyayangkan warga Yordania yang harus menghadapi bahaya demi kepentingan Israel dan keamanan mereka.

Kerajaan Yordania berdalih bahwa langkahnya itu semata-mata untuk melindungi dan mempertahanan kedaulatan negara.

Sebab, rudal-rudal Iran itu terbang di atas wilayah udara Yordania.

"Posisi Yordania jelas dan permanen, yaitu tidak akan menjadi arena konflik bagi pihak mana pun," ujar juru bicara pemerintah Yordania Mohammad Al Momani.


Iran ajak negara Islam bersatu lawan Israel

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengajak negara-negara Islam bersatu melawan Israel agar kawasan Timur Tengah damai dan tenang.

Dalam pertemuan di Doha, Qatar, di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dialog Kerja Sama Asia (Asia Cooperation Dialogue/ACD), Pezeshkian mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan bahwa negara-negara Islam perlu bersatu untuk melawan genosida Israel di Jalur Gaza Palestina dan Lebanon yang belakangan membara.

Lihat Juga :
2 Kali Yordania 'Bela' Israel Tembak Jatuh Rudal Iran, Apa Alasannya?

Pezeshkian berujar jika negara-negara Islam tidak bersatu, maka agresi seperti di Gaza dan Lebanon akan terjadi di kota-kota dan negara lain.

"Jika kita tidak bersatu melawan agresi di Gaza dan Lebanon ini, besok giliran kota-kota dan negara-negara lain [yang akan mengalaminya]," kata Pezeshkian, seperti dikutipMehr News.

(rds)