download live score 808

    Release time:2024-10-07 21:27:37    source:prediksi athletic bilbao vs barcelona   

download live score 808,klasemen istanbul bb,download live score 808Jakarta, CNN Indonesia--

Konflik kelompok milisi Hizbullahdan Israelmenjadi sorotan, usai ribuan pager dan perangkat elektronik meledak secara serentak di Lebanondalam dua hari berturut-turut sejak Selasa (17/9).

Total ada 12 orang tewas dan 2.800 orang terluka akibat ledakan pager pada Selasa. Sementara, sebanyak 20 orang tewas dan 450 lainnya terluka imbas ledakan berbagai perangkat elektronik, umumnya walkie-talkie, pada Rabu.

Rentetan ledakan tersebut terjadi di pinggiran Beirut selatan yang dikenal dengan Dahiyeh hingga wilayah timur lembah Bekaa. Wilayah-wilayah ini merupakan markas kelompok milisi Hizbullah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hizbullah menuding Israel dalang di balik ledakan-ledakan ini. Kelompok itu bersumpah akan membalas Israel atas teror berdarah tersebut.

Israel sejauh ini tak bicara gamblang mengenai ledakan di Lebanon. Namun, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut soal "era baru" dalam perang yang dilakukan Negeri Zionis.

"IDF membawa prestasi luar biasa, bersama dengan Shin Bet, bersama dengan Mossad, semua badan dan semua kerangka kerja dan hasilnya adalah hasil yang sangat mengesankan," kata Gallant saat berkunjung ke pangkalan Angkatan Udara Ramat-David di Israel utara, Rabu (18/9).

Lihat Juga :
KBRI Beirut Siapkan Evakuasi WNI dari Lebanon

Apakah ledakan alat-alat elektronik ini bisa memperuncing konflik Hizbullah-Israel?

Pengamat studi Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Sya'roni Rofii, mengamini insiden ledakan di Lebanon bisa memantik konflik dalam skala yang lebih besar antara Israel dan Hizbullah. Sya'roni mengatakan Hizbullah kemungkinan besar akan membalas Israel dengan seluruh kekuatan yang mereka miliki.

"Hizbullah dengan kekuatan yang dimiliki berpotensi untuk membalas dengan sumber daya kekuatan yang dimiliki," kata Sya'roni kepadaCNNIndonesia.com, Rabu (18/9).

Lihat Juga :
Warga Lebanon Dihantui Ketakutan usai Rentetan Ledakan Maut

Sya'roni berujar insiden kali ini akan menjadi bagian dari konflik panjang Lebanon dan Israel. Dua negara ini sejak dulu telah berkonflik, meski sebagian besar terjadi antara Hizbullah dan Israel saja.

"Konflik Israel-Lebanon seperti api dalam sekam, sudah berlangsung lama namun tidak kunjung ada tanda-tanda untuk berakhir. Insiden ledakan pager menjadi bagian dari konflik panjang dua negara," ucap Sya'roni.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Sya'roni juga memandang insiden ini akan menyeret milisi-milisi sekutu Hizbullah ke dalam pusara konflik Hizbullah vs Israel. Kendati begitu, Sya'roni meyakini skala konflik ini tak akan begitu besar. Hizbullah hanya akan sekadar membuat Israel waspada.

"Dari pernyataan pihak Hizbullah mungkin tidak terlalu besar tetapi cukup untuk membuat Israel waspada. Dalam pernyataannya Hizbullah akan membalas dengan 'fair punishment', boleh jadi akan ada serangan roket seperti sebelumnya," kata Sya'roni.

Pada Rabu (18/9), Hizbullah dilaporkan meluncurkan sejumlah roket ke Israel utara. Roket-roket itu menghantam wilayah Kiryat Shmona. Meski begitu, tak ada laporan korban jiwa maupun terluka dalam serangan tersebut, demikian menurut Anadolu Agency.

Lihat Juga :
Israel Deklarasi Perang Fase Baru usai Gelombang Ledakan di Lebanon

Israel ingin tanamkan ketakutan pada Hizbullah

Menurut pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, insiden ledakan pager dan alat elektronik di Lebanon dilakukan Israel untuk menanamkan ketakutan di antara anggota milisi Hizbullah.

Yon menyebut Negeri Zionis kemungkinan ingin mendesak Hizbullah untuk menyerah atas konflik mereka selama ini.

Pilihan Redaksi
  • Taiwan dan Hungaria Bantah Produksi Pager yang Meledak di Lebanon
  • Fakta Teror Ledakan Lebanon: Dari Pager, Walkie Talkie, sampai Radio
  • Hasil Investigasi Awal Teror Ledakan Ribuan Pager di Lebanon

"Strategi yang dilakukan oleh Israel nampaknya ingin membuat rasa takut di kalangan kelompok Hizbullah agar mau menyerah dan menyudahi peperangan karena pesannya kan Israel bisa melakukan apa saja termasuk membunuh pemimpin mereka, menghabiskan rakyat sipil dengan teknologi yang mereka miliki," kata Yon kepada CNNIndonesia.com, Rabu (18/9).

Kendati begitu, bukannya takut, Hizbullah justru semakin meradang. Seiring dengan sumpahnya untuk membalas Israel, menurut Yon, Hizbullah akan melakukan serangan balasan besar terhadap Negeri Zionis dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat, eskalasi serangan balik pasti akan semakin meningkat. Serangan-serangan ke wilayah Israel terutama wilayah pendudukan saya kira akan semakin kuat dan agak sulit untuk bisa dihentikan di dalam waktu yang singkat karena apa yang dilakukan Israel saya kira dalam batas di luar kewajaran dan itu pasti menyulut respons yang lebih besar lagi dari pihak Hizbullah," ucapnya.

Senapas dengan Sya'roni, Yon juga menduga konflik Hizbullah-Israel akan melibatkan kelompok-kelompok milisi sekutu Hizbullah. Menurut Yon, milisi-milisi proksi Hizbullah di Yaman, Suriah, Irak, bahkan Iran akan membantu Hizbullah melawan Israel.

"Berkaitan dengan intensitas serangan kelompok Hizbullah terhadap Israel dan juga pasti akan menambah eskalasi yang ada di Yaman, Suriah, dan Irak, juga yang ada di Iran," kata Yon.

[Gambas:Infografis CNN]