capten77

    Release time:2024-10-07 22:08:39    source:virgo4d   

capten77,statistik indonesia vs argentina,capten77Jakarta, CNN Indonesia--

Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) buka suara usai pihak imigrasi mengkritik mereka soal pengungsi di Indonesia.

UNHCR menyayangkan pernyataan dari Pelaksana tugas Direktur Jenderal Imigrasi yang menyebut UNHCR dan Organisasi Migran Internasional (IOM) harus bertanggung jawab soal pengungsi di Aceh Utara saat ini.

"IOM dan UNHCR tak memiliki otoritas untuk menentukan penampungan, akomodasi atau tempat di mana pengungsi tinggal," demikian pernyataan resmi UNHCR Indonesia yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (28/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat disayangkan bahwa Direktorat Jenderal Imigrasi menyalahkan pihak-pihak yang tidak memiliki otoritas untuk menyelesaikan masalah ketiadaan penampungan yang layak," lanjut pernyataan itu.

Menurut UNHCR, Indonesia memiliki kerangka hukum nasional, berdasarkan prinsip kemanusiaan dan melindungi hak-hak pencarian suaka.

Dalam kerangka hukum itu, tertuang pula peran dan tanggung jawab berbagai pihak otoritas negara dan organisasi kemanusiaan internasional seperti UNHCR dan IOM saat pengungsi tiba di Indonesia untuk mencari suaka.

[Gambas:Video CNN]


Menurut Peraturan Presiden no.125 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri, terutama Bab III/ artikel 24 dan 26, menyebutkan akomodasi pengungsi akan ditentukan oleh pemerintah daerah.

Setelah penentuan akomodasi oleh pemerintah daerah, UNHCR dan organisasi kemanusiaan lain akan bekerja untuk memastikan kebutuhan para pengungsi terpenuhi. Salah satunya meningkatkan fasilitas tempat tinggal atau akomodasi pengungsi sesuai kebutuhan.

Lihat Juga :
Kenapa PM Malaysia Anwar Ibrahim Dihormati Warga RI?

Meski demikian, UNHCR berharap bisa melanjutkan kerjasama secara erat dengan imigrasi seperti biasanya.

Dalam pernyataan resmi, mereka juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia yang mendukung pengungsi di tengah situasi sulit.

Sebelumnya, Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Widodo Ekatjahjana menyesalkan sikap UNHCR dan IOM yang tak bertanggung jawab dalam penanganan pengungsi luar negeri sehingga menimbulkan masalah sosial di RI.

"Jangan lari dari tanggung jawab, hanya memberikan sertifikat pengungsi yang nantinya dengan sertifikat itu para pengungsi bisa seenaknya di sini serta menjadi masalah sosial di Indonesia," kata Widodo, seperti dikutip dari laman resmi Ditjen Imigrasi pada pekan lalu.

Menurut dia, kedua organisasi itu punya tanggung jawab menyediakan hak dasar pengungsi seperti air bersih, makanan hingga minum.

Lihat Juga :
WNI Ungkap Situasi di China Terkait Demo Tuntut Xi Jinping Mundur

Saling lempar tanggung jawab itu bermula saat pengungsi Rohingya mencoba menerobos Kantor Imigrasi Lhokseumawe di Punteut tanpa persetujuan. Dia merusak kunci pintu dan langsung nyelonong ke kantor.

Warga yang mengetahui masalah itu berkumpul di lokasi dan menolak kedatangan pengungsi tersebut.

Hingga kini belum ada informasi lebih jauh soal penempatan pengungsi Rohingya. Warga Punteut juga berjaga di depan bekas kantor imigrasi mengantisipasi datangnya kembali rombongan pengungsi Rohingya ke wilayah Lhokseumawe.

(isa/bac)