cinema777 rtp

    Release time:2024-10-08 04:02:54    source:hermantoto link alternatif   

cinema777 rtp,live chat jayatogel,cinema777 rtp

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona hijau pada awal perdagangan sesi I Senin (9/9/2024), di mana tampaknya pasar cenderung wait and seemenanti rilis data ekonomi penting di global pada pekan ini terutama data inflasi Amerika Serikat (AS) dan China.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka naik 0,18% ke posisi 7.735,6. Selang lima menit setelah dibuka, penguatan IHSG sedikit meningkat yakni menguat 0,2% ke 7.737,07. IHSG pun kembali menyentuh rekor tertinggi intraday-nya pada awal sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 746 miliar dengan volume transaksi mencapai 866 juta lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 70.430 kali.

Pergerakan IHSG pada hari ini akan diwarnai oleh investor asing yang mulai mencatatkan outflowuntuk pertama kalinya setelah terjadiinflowselama 10 pekan beruntun.

Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi pada periode perdagangan 2-5 September 2024, di mana asing tercatat jual neto Rp 2,49 triliun terdiri dari beli neto Rp 2,65 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp 2,24 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp 7,38 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selama 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 5 September 2024, investor asing tercatat beli neto sebesar Rp 28,80 triliun di pasar saham, Rp 11,15 triliun di pasar SBN dan Rp 186,92 triliun di SRBI.

Namun menurut data pasar, di pasar saham RI asing masih mencatatkan pembelian bersih (net buy) atau inflow. Pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu, asing tercatat masih net buymencapai Rp 1,33 triliun di pasar reguler. Namun di pasar tunai dan negosiasi, terlihat asing melakukan penjualan bersih (net sell) tetapi cenderung tipis yakni sebesar Rp 302,4 miliar.

Sepanjang pekan lalu, asing tercatat net buymencapai Rp 3,42 triliun di pasar reguler dan net sellsebesar Rp 152,18 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Di lain sisi, tampaknya pelaku pasar akan berbalik ke mode wait and seedata eksternal, mulai dari inflasi AS dan China, neraca dagang, sampai keyakinan konsumen domestik.

Pada pekan lalu, ekonomi AS mencatatkan kondisi pasar tenaga kerja yang kembali mengecewakan, tercermin dari penciptaan lapangan tenaga kerja yang lebih sedikit dari perkiraan.

Baca:
Pasar Tenaga Kerja AS Melemah, Bursa Asia Tergelincir!

Biro Statistik Tenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat data pekerjaan selain pertanian atau Non-Farm Payrolls (NFP) yang bertambah 142.000 selama Agustus 2024, naik dari 89.000 pekerjaan pada bulan sebelumnya. Namun, capaian tersebut masih di bawah perkiraan konsensus 161.000 pekerjaan.

Sedangkan tingkat pengangguran AS turun menjadi 4,2%, seperti yang diperkirakan. Untuk tingkat upah secara bulanan naik 0,7% dari perkiraan kenaikan 0,3%. Demikian juga secara tahunan naik 3,8% dari perkiraan kenaikan 3,7%.

Pasar tenaga kerja yang terkontraksi tersebut kemudian menjadi tanda pemangkasan suku bunga AS semakin diperlukan. Peluang pemangkasan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), menurut alat pengukur CME FedWatch kini sudah mencapai 70% untuk pertemuan 18 September mendatang.

Sementara itu dari China, pada hari ini akan ada rilis inflasi untuk periode Agustus 2024 yang diperkirakan akan naik 0,7% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sebelumnya, tingkat inflasi tahunan China naik menjadi 0,5% pada Juli 2024, dari sebelumnya 0,2% pada Juni, melampaui prakiraan pasar sebesar 0,3% dan menunjuk ke angka tertinggi sejak Februari. Itu juga merupakan bulan keenam berturut-turut inflasi konsumen berkat Beijing meningkatkan stimulus untuk meningkatkan konsumsi.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Bangkit Menguat Saat RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article IHSG Ambruk Nyaris 1%, Balik Lagi ke Level 7.000