rtp dapurtoto

    Release time:2024-10-08 02:26:07    source:agen89gacor   

rtp dapurtoto,social turnamen pragmatic,rtp dapurtotoJakarta, CNN Indonesia--

Melakukan perjalanan ke negara-negara dunia merupakan pengalaman yang tak ternilai bagi sebagian orang.

Meski demikian, terdapat pula negara-negara yang tak ramah atau tidak aman untuk dikunjungi para pelancong.

Beberapa faktor di antaranya adalah situasi di negara tersebut seperti konflik hingga masalah kriminalitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haiti

Sebagai negara kepulauan, Haiti dalam beberapa waktu terakhir sedang dilanda kerusuhan hebat. Kerusuhan terjadi antara kelompok gangster dengan militer pemerintah Haiti.

Kekerasan antar geng dengan pemangku kebijakan terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Banyak faktor politik hingga ekonomi yang mendasari tindakan tersebut.

Sampai saat ini, Haiti masih menjadi negara yang tak aman meskipun kekerasan dan kerusuhan sudah mereda. Sejumlah negara pun masih melarang warga negaranya untuk mengunjungi Negara Karibia itu.

Ukraina

Perang antara Ukraina dan Rusia dalam beberapa tahun terakhir menjadi masalah yang tak kunjung usai.

Seiring dengan perkembangan konflik yang semakin keruh, Ukraina dikategorikan sebagai negara dengan resiko terekstrem di dunia, melansir dari Global Guardian.

Konflik yang berlangsung tanpa akhir membuat negara ini sulit untuk dikunjungi wisatawan. Potensi penggunaan senjata nuklir juga menjadi sorotan sekaligus ancaman terhadap perang yang telah berlangsung selama dua tahun.

Lihat Juga :
5 Negara yang Pelajari Budaya dan Bahasa Indonesia

Sudan

Sudan menjadi salah satu negara di benua Afrika yang sedang dilanda perang saudara sejak April 2023. Konflik terjadi antara Pasukan Paramiliter Sudan (RSF dengan pemerintah Sudan.

Melansir dari Al Jazeera, perang tersebut sampai mengusir paksa lebih dari 2,2 juta orang dari rumahnya. Sebanyak 528.000 warga Sudan sedang mencari suaka perlindungan di negara tetangganya.

Konflik yang menyeret unsur kemanusiaan warga negara Sudan mendasari larangan untuk berkunjung ke negara itu. Ini membuat Sudan semakin sulit untuk dikunjungi.

Lihat Juga :
7 Negara dengan Bahasa Tersulit di Dunia

Yaman

Yaman merupakan negara di Timur Tengah yang masih memiliki permasalahan serupa, yaitu krisis kemanusiaan.

Terhitung per 2023, terdapat 21,6 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan, seperti dilansir dari situs resmi UNFPA. Sebab, 80 persen penduduk Yaman bekerja untuk menyediakan makanan.

Kelompok milisi Houthi yang berada di Yaman juga salah satu penyebab dari buruknya tingkat kemanusiaan di negara itu. Pemberontakan yang kerap terjadi membuat pemerintah kewalahan menghadapinya.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Myanmar

Myanmar menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang sedang dilanda perang hebat antara kelompok pemberontak dengan junta militer.

Sejak junta berkuasa pada 2021, banyak kelompok masyarakat yang tergabung dengan paramiliter menolak kekuasaan tersebut.

Alhasil, perang pun pecah hingga menewaskan ribuan warga negara Myanmar. Hingga kini sebagian besar wilayahnya masih dikuasai oleh kelompok pemberontak.

Lihat Juga :
5 Negara yang Penduduknya Banyak Tidak Menikah, Ada dari Jazirah Arab

Burkina Faso

Burkina Faso menjadi salah satu negara di benua Afrika yang sangat berbahaya untuk dikunjungi.

Sebab, pasukan keamanan negara tidak memiliki kendali penuh atas negara tersebut.

Berbagai masalah yang ada di Burkina Faso kerap mendapat sorotan komunitas internasional. Pangkal perkara dari konflik yang terjadi disebabkan oleh pemberontakan dari kelompok ekstremis Islam.

Menurut laporan Human Rights Watch, kelompok pemberontak tersebut menguasai sekitar 40 persen wilayah negara.

Kekuasaan tersebut juga diikuti oleh beberapa tindakan seperti aksi protes hingga kudeta.

Lihat Juga :
7 Negara yang Pernah Berganti Nama

Afghanistan

Salah satu negara yang berhasil dikuasai oleh kelompok pemberontak adalah Afghanistan. Usai berhasil menguasai pemerintahan, kelompok Taliban kerap mengeluarkan beberapa peraturan ketat bagi warga negaranya.

Hal tersebut dilakukan untuk menyelaraskan kehidupan bermasyarakat sesuai dengan syariat kepercayaannya.

Namun, beberapa wilayah Afghanistan masih dikuasai oleh kelompok oposisi Taliban yang menolak hal tersebut. Seperti Kelompok Islam Kharosan (ISIS-K) yang menggegerkan Rusia karena diduga meledakan bom di stadion ibu kota.

Menurut laporan lembaga pengamat Crisis Group, Taliban kerap menggunakan kekerasan hingga pembunuhan sewenang-wenang terhadap kelompok yang berlawanan dengan pahamnya.

Oleh sebab itu, Afghanistan menjadi wilayah yang tidak aman untuk dikunjungi. Terutama bagi wisatawan asing yang baru pertama kali menginjakan kaki ke negara itu.