pilar jepe

    Release time:2024-10-08 00:13:58    source:bpo77 login   

pilar jepe,pop mini soccer,pilar jepeJakarta, CNN Indonesia--

JurnalisAl JazeeraArab di Gaza Palestina, Moamen Al Sharafi, mengungkap pesan terakhir sang ibunda sebelum meninggal dunia akibat bom Israel.

Kepada Al Jazeera, Al Sharafi mengatakan sebuah peledak menghantam rumahnya di kamp Jabalia, Gaza utara, pada Rabu (6/12) pagi hingga menyebabkan kawah yang dalam di permukaan tanah.

Lihat Juga :
Langka, Israel Minta Maaf usai Serangan IDF Tewaskan Tentara Lebanon

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami dicegah mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang kami cintai dan dilarang memberi mereka penguburan yang layak," lanjut dia.

[Gambas:Video CNN]

Al Sharafi lantas membagikan beberapa pesan suara terakhir yang dikirim ibunya, Amina, kepada dia sebelum mendiang tewas akibat bom tersebut.

"Assalamualaikum. Selamat pagi, Momin. Bagaimana keadaanmu? Ibu harap kamu baik-baik saja. Bagaimana kabar istri dan anak-anakmu? Bagaimana kesehatanmu? Jaga dirimu, Nak," bunyi pesan suara tersebut.

Lihat Juga :
Taktik Hamas Teror Pasukan Israel, Rekam Isi Barak IDF dari Terowongan

"Semoga Allah membawamu keluar dari perang ini tanpa luka. Jaga dirimu baik-baik. Ibu sangat merindukanmu, setiap hari Ibu mendoakanmu. Semoga Allah menyertaimu," lanjut pesan suara itu.

Dalam sebuah rekaman video usai serangan, tampak seorang kerabat Al Sharafi meratap kala berdiri di atas puing-puing rumah mereka yang telah hancur.

"Sepertinya mereka menghantam rumah sekitar pukul 04.00 atau 05.00 pagi. Kami tidak bisa sampai di tempat kejadian sampai matahari terbit," kata kerabat tersebut.

Banner artikel Ceasefirenow

Al Jazeera Media Networkmengecam keras serangan Israel yang lagi-lagi menewaskan anggota keluarga jurnalisnya.

Dalam sebuah pernyataan, Al Jazeeramenegaskan "akan mengejar semua langkah hukum untuk meminta pertanggungjawaban semua yang bertanggung jawab atas kejahatan ini."

"Peristiwa mengerikan itu terjadi hari ini [Rabu] di Kamp Jabalia, di mana keluarga Moamen mencari perlindungan, yang menyebabkan ayah, ibu, tiga saudara kandung dan anak-anaknya tewas," bunyi pernyataan Al Jazeera.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALTaktik Hamas Dinilai Makin Canggih hingga Israel Minta Maaf ke Lebanon

"Al Jazeera menyerukan kepada masyarakat internasional dan organisasi kebebasan pers untuk bekerja guna mengakhiri pembantaian ini segera dan memastikan keadilan yang cepat bagi keluarga para martir dan korban yang tidak bersalah."

Pada 25 Oktober, keluarga jurnalisAl Jazeera lainnya, Wael Dahdouh, juga meninggal dunia akibat serangan Israel di kediamannya.

Mohamed Abu Al-Qumsan, seorang insinyur penyiaran di biro Al Jazeera Gaza, juga kehilangan 19 anggota keluarganya imbas serangan Israel di kamp Jabalia pada 31 Oktober.

Setidaknya 16.248 warga Palestina meninggal dunia di Gaza sejak agresi Israel 7 Oktober lalu. Sementara itu di Israel, jumlah korban tewas sekitar 1.200 orang.

(blq/bac)