sekar4d login

    Release time:2024-10-07 02:46:09    source:tas 2d togel   

sekar4d login,menutoto,sekar4d loginDenpasar, CNN Indonesia--

Konsul Kehormatan Ukraina untuk Bali, I Nyoman Astama, meminta Pemerintah Provinsi Bali kaji ulang terkait usul pencabutan visa on arrival (VoA) Ukraina dan Rusia.

"Kalau saya bicara sebagai praktisi pariwisata sangat tidak setuju karena selama ini malah kita mendorong VoA itu diberikan," kata Astama, saat dihubungi Jumat (17/3).

Lihat Juga :
5 Fenomena Geger di Saudi yang Dikaitkan Netizen dengan Kiamat

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya juga belum mengetahui berapa banyak warga negara asing (WNA) asal Ukraina yang menggunakan VoA masuk ke Bali. Namun, untuk saat ini WNA Ukraina yang berada di Pulau Dewata mencapai 8.527 orang.

[Gambas:Video CNN]

"Jumlah yang pasti saya tidak tahu. Tapi VoA tentu memberikan kemudahan. Namun kalau kami lihat dari jumlah yang ada, 8.527 sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah kunjungannya wisatawan yang ke Bali," ujarnya.

"Mungkin kalau tidak terjadi perang di sana lebih banyak (wisatawan Ukraina ke Bali). Dan itu juga menjadi harapan kami untuk menggerakkan dan mendorong wisman datang ke Indonesia dan Bali khususnya," ujarnya.

Lihat Juga :
ANALISISKenapa Palestina Tidak Mencak-mencak Timnas Israel U-20 Main di RI?

Sebelumnya, ulah nakal sejumlah WNA Rusia dan Ukraina di Bali membuat Gubernur Wayan Koster berencana akan mencabut VoA kepada dua negara tersebut.

Koster mengatakan pihaknya telah berkirim surat kepada Menteri Kementerian Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi terkait pencabutan VoA tersebut.

"Mengenai tindakan yang lain, saya sudah bersurat kepada bapak Manteri Menkumham dan ditembuskan kepada ibu Menlu untuk mencabut visa on arrival bagi warga Rusia dan Ukraina yang ingin ke Bali," kata Koster, saat konferensi pers, di Kantor Kemenkumham Bali, Minggu (12/3).

(kdf/bac)