angka paito hk

    Release time:2024-10-07 21:35:07    source:togel hk siang   

angka paito hk,kamus88,angka paito hkJakarta, CNN Indonesia--

PT Pertamina Patra Niaga angkat bicara soal penetapan tiga tersangka dalam kasus BBM bercampur air di SPBU Bekasi, Jawa Barat, yang membuat sejumlah kendaraan mogok pada Senin (25/3) lalu.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Regional Jawa Barat Banten (JBB) Eko Kristiawan mengaku belum mendapatkan informasi soal penetapan tersangka tersebut.

"Saya belum mendapatkan informasi. Bisa ditanyakan ke polisi tersebut ya," kata Eko kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari lima pelaku yang kami amankan, tiga sudah ditetapkan sebagai tersangka khusus penyalahgunaan BBM bersubsidi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus kepada wartawan, Rabu (27/3).

Ketiga tersangka itu yakni Nana Nasrudin selaku sopir tangki, Muhamad Apip selaku kenek serta Engkos Kosasisih selaku sekuriti SPBU.

Pengungkapan kasus ini bermula dari sejumlah kendaraan yang mogok usai melakukan pengisian bahan bakar di SPBU tersebut pada Senin (25/3) sekitar pukul 21.00 WIB. Peristiwa ini sempat terekam video dan viral di media sosial.

Kemudian, sekitar pukul 23.00 WIB polisi langsung ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Termasuk, meminta keterangan dari supervisor SPBU. Polisi pun menyita dua botol berukuran masing-masing 600 ml berisi sampel Pertalite yang di duga bercampur dengan air.

Keesokan harinya, sekitar pukul 12.00 WIB kepolisian bersama pihak Pertamina Regional Jawa Bagian Barat melakukan pengecekan langsung ke lokasi SPBU.

"Terdapat 4 dispenser BBM Pertalite yang diduga bercampur dengan air dan dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan kebocoran pada tangki," ucap Firdaus.

Malam harinya, polisi dan pihak Pertamina berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku yang merupakan AMT (awak mobil tangki) di Karawang. Kepolisian terus melakukan pengembangan dan kembali menangkap tiga terduga pelaku.

"Tim sat reskrim (turut) mengamankan barang bukti selang air dan selang lison yang digunakan para pelaku untuk melalukan tindak pidana penyalahgunaan niaga BBM bersubsidi jenis Pertalite," tutur Firdaus.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata hanya tiga orang saja yang terlibat dalam tindak kejahatan ini. Aksinya bermula saat tersangka Nana dan Apin mengirimkan 32 kiloliter Pertalite dari depot pool terminal Cikampek.

Tujuan pertama mereka adalah SPBU di daerah Karawang dan menurunkan sebanyak 8 kiloliter Pertalite. Di sana, kedua tersangka lantas membuat sebuah penawaran kepada tersangka Engkos selaku sekuriti SPBU.

"Dan tersangka Engkos menerima tawarannya selanjutnya tersangka Nana dan Apip menurunkan kembali BBM Pertalite sebanyak 1.800 liter dengan cara memasang selang lison dari mobil tangki BBM jenis Pertalite ke dombak (ruang kosong penyimpanan)," tutur Firdaus.

"Setelah itu tersangka Nana dan Apip menerima uang sebanyak Rp14 juta, kemudian tersangka Nana dan Apip mengisi air ke dalam kompartemen 4 yang nanti nya akan diturunkan di SPBU 3417107 (TKP). selanjutnya pelaku NANA dan pelaku APIN melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya yaitu SPBU 3417107 Juanda kota bekasi (TKP) dan menurunkan BBM jenis pertalite yang sudah terkontaminasi dengan air," imbuhnya.

Atas perbuatannya, ketiga tersangka dijerat Pasal 40 angka 9 UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti UU No 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU Perubahan atas Pasal 55 UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang Migas.

"Dengan pidana 6 tahun," kata Firdaus.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/pta)