basah 189

    Release time:2024-10-08 01:43:21    source:nobar tv live   

basah 189,erek erek46,basah 189

Jakarta, CNBC Indonesia -Permintaan akan solusi kecerdasan buatan (AI) terus meningkat. Berbagai bisnis di berbagai industri menggunakannya untuk meningkatkan efisiensi dan layanan kepada pelanggan, termasuk Telkomsel.

Lalu bagaimana dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun suatu sistem AI?

Director of Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan, tidak melakukan perhitungan secara langsung. Namun yang dirasakan, biaya yang dikeluarkan untuk membangun AI sebanding dengan hasil yang didapatkan.

Membangun AI, kata dia memang butuh dana yang khusus dialokasikan. Biaya tersebut untuk training model menggunakan GPU atau TPU, baik di Google, AWS atau Nvidia.

Saat ini, biaya yang dipatok cukup tinggi karena saat ini demand atau permintaannya juga tinggi, sementara prosesor yang tersedia terbatas.

Pilihan Redaksi
  • Negara Hadir di Tangan Jokowi, Bukit Cinta Jadi Saksi
  • Agenda Hari Ini Kamis 26 September: Sosialisasi PPN Apartemen-Pameran
  • Banyak Orang Takut Pekerjaan Punah Diganti AI, Telkomsel Buka Suara

Namun Telkomsel punya strategi sendiri, yakni mereka hanya melatih model yang dibutuhkan saja.

"Tapi dengan strategi yang kita lakukan, kita hanya melakukan training model yang hanya kita butuhkan, kemudian dibalikin ke kita, kemudian yang lainnya dilakukan secara on-premise ataupun di lokasi kita," ujar Indra saat Media Update Telkomsel Hyper AI di Kantor Telkomsel, Kamis (26/9/2024).

"Kita bisa melakukan efisiensi di sisi AI-nya, tapi dampaknya di sisi cost, di sisi cost di sisi akurasi, productivity itu meningkat signifikan," imbuhnya.

Jadi memang, model yang dilatih harus dipilih sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau use case mana yang mesti menggunakan AI, yang sekiranya bisa menghasilkan dampak tinggi bagi pelanggan dan perusahaan.

"Kita harus ada balancing. Kalau misalnya ada pekerjaan manual, terus kita semua di AI-kan, ntar dulu deh karena dampaknya juga mungkin masih nggak terlalu signifikan," ujar Indra.

Namun demikian, Indra tak menyebut jumlah pasti yang perusahaan keluarkan untuk membangun ekosistem AI di perusahaan.

Lantas, berapa sebenarnya biaya membangun AI?

Untuk proyek AI yang lebih sederhana, biasanya dipatok harga sekitar US$5.000 (Rp 75 juta).

Namun, untuk solusi yang lebih canggih dan intensif biayanya bisa melebihi US$500.000 (Rp 7 miliar).

Menurut proyek pengembangan AI yang diulas di Clutch, mayoritas pengembangan AI berada dalam kisaran US$10.000 hingga US$49.000.

Kisaran ini biasanya mencakup pengembangan perangkat AI dasar, seperti chatbot, pendamping AI, atau model pembelajaran mesin sederhana.

Jadi, biaya pengembangan solusi AI dapat bervariasi berdasarkan kompleksitas dan cakupan proyek.


(fab/fab) Saksikan video di bawah ini:

Video: Malaysia Diserbu Raksasa Teknologi Asing, RI Malah Kena 'PHP'

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Telkomsel & CEO Microsoft Bahas Potensi AI Buat Berdayakan Masyarakat