bop777

    Release time:2024-10-08 02:00:02    source:mimpi melihat bus kecelakaan   

bop777,vtoto88 togel,bop777Jakarta, CNN Indonesia--

Korea Selatan mengerahkan anjing pelacak kutu busuk di bandara internasional Incheon sebagai upaya untuk mengurangi risiko serangga kecil itu memasuki negara tersebut terutama usai atlet, ofisial, dan penggemar kembali dari Olimpiade Paris 2024.

Pelacakan kutu busuk itu dipimpin oleh Ceco-anjing beagle berusia dua tahun.

Lihat Juga :
Kirim Ribuan Tentara ke Rusia, Ukraina Mau Invasi Balik Moskow?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari Reuters, pejabat perusahaan pengendalian hama, Kim Min-su menyebut Ceco mampu menyapu kamar hotel standar dalam waktu kurang dari dua menit. Kim telah bekerja sama dengan kementerian keamanan dan transportasi Korea Selatan untuk melakukan mitigasi itu.

Perusahaannya juga bekerja sama dengan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, serta bekerja sama dengan maskapai penerbangan dan bandara Incheon untuk menyaring wisatawan mancanegara saat kedatangan.

Ceco dan timnya dikerahkan pada hari Jumat (9/8) saat mulai banyak atlet dan ofisial berdatangan dari Paris dan akan terus wara-wiri hingga 8 September mendatang.

Dalam laga Olimpiade Paris 2024. Korea Selatan mengirim 144 atlet. Penerbangan yang tiba langsung dari Paris didisinfeksi seminggu sekali, berbeda bila dibandingkan dengan biasanya sebulan sekali.

Lihat Juga :
Rusia Perintahkan Evakuasi Warga saat Ukraina Diduga Mau Invasi Balik

Selain itu, layanan karantina bandara juga dipersiapkan untuk bersiaga apabila wabah terdeteksi di pesawat atau bandara.

Pada tahun lalu, pihak berwenang di Paris berlomba-lomba untuk mengatasi kepanikan nasional atas kutu busuk saat kota itu bersiap untuk Olimpiade lantaran dikhawatirkan makhluk kecil tak bersayap itu dapat merusak acara tersebut.

"Saat masyarakat global berkumpul di Paris, Prancis, pada kesempatan Olimpiade Musim Panas 2024, ada kemungkinan kutu busuk akan memasuki negara itu setelah acara tersebut," kata siaran pers pemerintah kala itu.

(khr/bac)