arti mimpi berkelahi dengan orang tak dikenal

    Release time:2024-10-08 01:18:57    source:domino pakai spider   

arti mimpi berkelahi dengan orang tak dikenal,liga sarana365,arti mimpi berkelahi dengan orang tak dikenalJakarta, CNN Indonesia--

Sebanyak 51 siswa SMPN 19 Kota Depok, Jawa Barat tak diterima di SMA Negeriusai terbukti memanipulasi rapor. Mereka pun kini bersekolah di SMA swasta.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok Sutarno mengaku telah berkoordinasi dengan musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) agar siswa terdampak tersebut bisa difasilitasi untuk mencari sekolah swasta.

Sutarno mengatakan per Kamis (18/7) puluhan siswa SMPN 19 yang dianulir delapan SMA negeri di Depok itu sudah masuk SMA swasta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Kasus Manipulasi Rapor, 51 Siswa SMPN 19 Depok Kini Masuk SMA Swasta

Skandal katrol nilai calon siswa SMA negeri di Kota Depok terbongkar setelah ditemukannya anomali data dalam pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahap kedua di Kota Depok.

Plh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Mochamad Ade Afriandi mengungkapkan modus yang dilakukan ialah memanipulasi nilai rapor agar calon siswa itu diterima jalur prestasi rapor.

Awalnya bidang pengawasan PPDB Jawa Barat dan Panitia PPDB salah satu SMAN di Kota Depok melakukan validasi ke SMP yang merupakan sekolah asal calon siswa tersebut.

Data itu lalu disandingkan antara nilai rapor yang diunggah oleh CPD dengan buku rapor, dan juga buku nilai yang ada di sekolah. Mulanya, tidak ada perbedaan nilai alias sesuai.

"Nah, tentu karena nilai semua sama, yang diupload, buku rapor yang bersangkutan, nilai rapor di sekolah juga sama. Jadi 51 CPD ini diterima jalur prestasi rapor," jelas Ade.

Lihat Juga :
Skandal 51 Calon Siswa SMA Katrol Nilai Rapor di Depok Terbongkar

Verifikasi selanjutnya dilakukan dengan mengecek e-rapor. Namun, karena Pemerintah Kota Depok tak dapat mengakses, pengecekan e-rapor dilakukan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbudristek.

"Ternyata nilainya (di e-rapor) tidak sama dengan nilai yang di-uploaddengan buku rapor maupun buku nilai dari sekolah," tuturnya.

Karena nilai 51 calon peserta didik tak sesuai dengan e-rapor, Itjen Kemendikbudristek bersama Dimas Pendidikan Jawa Barat menelusuri hal tersebut. Akhirnya, terbukti adanya istilah 'cuci rapor' atau manipulasi data.

"Dan akhirnya diketahui jelas lah, ada istilahnya di Depok itu 'cuci rapor' ya, ada cuci rapor yang dilakukan oleh sekolah. Nah, jadi bagi kami di PPDB Jabar karena ada perbedaan nilai dan ini apalagi gitu ya, hal yang sangat memalukan," kata Ade.

Ade mengatakan 51 calon peserta didik itu terpaksa dianulir dari delapan SMA negeri di Depok buntut manipulasi rapor.

Lihat Juga :
Bocah Tewas Tertabrak Mobil di Tol Cijago Depok
(lna/DAL)