sahabat4d sydney

    Release time:2024-10-07 22:11:59    source:toto cantik   

sahabat4d sydney,live chat bola168,sahabat4d sydney

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau merosot pada perdagangan sesi I Senin (9/9/2024), setelah beberapa hari terakhir bergairah dan bertahan di level psikologis 7.700.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG merosot 0,84% ke posisi 7.657,24. IHSG pun terkoreksi ke level psikologis 7.600, setelah bertahan di level psikologis 7.700 pada perdagangan akhir pekan lalu.

Baca:
IHSG Dibuka Bergairah, Bisa Cetak Rekor Lagi?

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 5,4 triliun dengan melibatkan 11 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 669.329 kali. Sebanyak 204 saham menguat, 374 saham melemah dan 219 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor konsumer non-primer menjadi yang paling parah koreksinya dan juga menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 1,97%.

Dari sisi saham, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini masing-masing 7,9 indeks poin, 6,98 indeks poin, dan 5,5 indeks poin.

Berikut daftar saham yang menjadi penekan IHSG di sesi I hari ini.

IHSG berbalik lesu di tengah investor asing yang mulai mencatatkanoutflowuntuk pertama kalinya setelah terjadi inflow selama 10 pekan beruntun.

Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi pada periode perdagangan 2-5 September 2024, di mana asing tercatat jual neto Rp 2,49 triliun terdiri dari beli neto Rp 2,65 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp 2,24 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp 7,38 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selama 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 5 September 2024, investor asing tercatat beli neto sebesar Rp 28,80 triliun di pasar saham, Rp 11,15 triliun di pasar SBN dan Rp 186,92 triliun di SRBI.

Namun menurut data pasar, di pasar saham RI asing masih mencatatkan pembelian bersih (net buy) atauinflow. Pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu, asing tercatat masihnet buymencapai Rp 1,33 triliun di pasar reguler. Namun di pasar tunai dan negosiasi, terlihat asing melakukan penjualan bersih (net sell) tetapi cenderung tipis yakni sebesar Rp 302,4 miliar.

Sepanjang pekan lalu, asing tercatatnet buymencapai Rp 3,42 triliun di pasar reguler dannet sellsebesar Rp 152,18 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Di lain sisi, tampaknya pelaku pasar akan berbalik ke modewait and seedata eksternal, mulai dari inflasi AS dan China, neraca dagang, sampai keyakinan konsumen domestik.

Pada pekan lalu, ekonomi AS mencatatkan kondisi pasar tenaga kerja yang kembali mengecewakan, tercermin dari penciptaan lapangan tenaga kerja yang lebih sedikit dari perkiraan.

Biro Statistik Tenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat data pekerjaan selain pertanian atau Non-Farm Payrolls (NFP) yang bertambah 142.000 selama Agustus 2024, naik dari 89.000 pekerjaan pada bulan sebelumnya. Namun, capaian tersebut masih di bawah perkiraan konsensus 161.000 pekerjaan.

Sedangkan tingkat pengangguran AS turun menjadi 4,2%, seperti yang diperkirakan. Untuk tingkat upah secara bulanan naik 0,7% dari perkiraan kenaikan 0,3%. Demikian juga secara tahunan naik 3,8% dari perkiraan kenaikan 3,7%.

Pasar tenaga kerja yang terkontraksi tersebut kemudian menjadi tanda pemangkasan suku bunga AS semakin diperlukan. Peluang pemangkasan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), menurut alat pengukur CME FedWatch kini sudah mencapai 70% untuk pertemuan 18 September mendatang.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Bangkit Menguat Saat RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article IHSG Ambruk 2% Lebih, 5 Saham Ini Jadi Pemberatnya