erek erek gendongan

    Release time:2024-10-07 21:32:57    source:batugoncang   

erek erek gendongan,bolasinga,erek erek gendonganJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi subsidi listrikper April 2024 mencapai Rp23,45 triliun.

Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Parada Hutajulu, angka tersebut merupakan 32 persen dari total kebutuhan subsidi listrik APBN Tahun Anggaran (TA) 2024 yakni sebesar Rp73,24 triliun.

"Realisasi subsidi listrik sampai dengan April 2024 sebesar Rp23,45 triliun atau sekitar 32 persen dari total kebutuhan subsidi listrik APBN TA 2024 sebesar Rp73,24 triliun," tutur Jisman dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (3/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Subsidi listrik dihitung berdasarkan selisih tarif tenaga listrik rata-rata dengan BPP ditambah margin dikalikan volume penjualan," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Jisman, susut jaringan ditargetkan menurun tahun depan sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam penyusunan road mapsusut jaringan listrik untuk 2025.

Meski demikian, dia menyebut besaran subsidi listrik tetap dikendalikan dengan penerapan subsidi tepat sasaran dan pengendalian BPP, melalui pengaturan specific fuel consumption,susut jaringan, penerapan kebijakan harga gas bumi tertentu, dandomestic market obligationuntuk batubara.

Adapun subsidi listrik pada 2025 berdasarkan KEM PPKF diberikan kepada golongan yang berhak dan rumah tangga miskin dan rentan, serta mendorong transisi energi yang lebih efisien dan adil dengan mempertimbangkan aspek ekonomi sosial, fiskal, dan lingkungan.

Jisman menyebut penerima subsidi listrik terbesar tahun depan adalah golongan rumah tangga daya 450 VA sekitar 45 persen-46 persen atau Rp38,18 triliun-Rp40,16 triliun.

Lalu, golongan rumah tangga daya 900 VA mengikuti sekitar 19 persen atau Rp15 triliun-16,8 triliun, dan selebihnya diberikan untuk golongan sosial, industri, dan bisnis.

Sementara itu, besaran kebutuhan subsidi listrik dalam APBN 2024 sebesar Rp73,24 triliun dengan asumsi ICP US$82 per barel dan kurs Rp15 ribu per dolar AS.

[Gambas:Video CNN]



(del/sfr)