138 club,kupu kupu angka togelnya,138 clubJakarta, CNN Indonesia--
Presiden Amerika Serikat Joe Biden disebut tengah mempertimbangkan sejumlah skenario untuk membalas serangan yang menewaskan tiga prajuritnya di pangkalan militer di Yordania, Minggu (28/1) lalu.
Serangan itu dilancarkan milisi di Irak yang menamakan diri mereka sebagai Kelompok Perlawanan Islam (The Islamic Resistance), sebuah koalisi milisi di Timur Tengah yang diduga kuat dibekingi oleh Iran.
Lihat Juga :AS Bersumpah Bakal Balas Iran usai Serangan ke Pangkalan di Yordania |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Opsi kedua yang disebut tengah dipertimbangkan Biden adalah menyerang aset angkatan laut Iran di Teluk Persia.
Dilansir dari Politico, para pejabat AS menduga begitu Biden memberikan lampu hijau, serangan balasan itu kemungkinan akan dimulai dalam beberapa hari ke depan dan dalam beberapa gelombang yang menyasar berbagai target.
Ini merupakan tanggapan "substantif pertama" AS terhadap serangan di dekat perbatasan Suriah tersebut.
Selama ini, pemerintah AS cenderung menahan diri untuk tidak memicu eskalasi konflik yang memang sedang bergejolak di Timur Tengah.
Dari 160 lebih serangan yang diluncurkan proksi Iran terhadap AS, hanya sekitar 10 persen yang dibalas Washington. Mayoritas balasan pun ditujukan pada Houthi yang tiada henti membuat tegang kawasan Laut Merah.
Pilihan Redaksi
|
Kendati begitu, serangan pada akhir pekan kemarin merupakan momen yang ditakuti pemerintahan Biden sejak awal perang Israel-Hamas. Untuk pertama kalinya, nyawa prajurit militer AS hilang di kawasan itu.
Serangan itu pun menjadi tekanan langsung bagi Gedung Putih untuk mau tak mau segera merespons.
"Pilihannya berkisar dari buruk hingga lebih buruk. Tidak menanggapi jelas tidak masuk akal, tapi [jika menanggapi] ada risiko memprovokasi perang regional yang sebenarnya," kata Aaron David Miller, mantan negosiator perdamaian Timur Tengah AS yang sekarang berada di Carnegie Endowment for International Peace.
"Mereka tahu bahwa Iran tidak mampu menanggung konflik langsung dengan Amerika Serikat, tetapi itu bisa sepenuhnya membebaskan aksi Hizbullah pada Israel atau aset-aset Amerika, dan itu bisa berputar," ucap dia.
(blq/rds)