teknik shot kamera

    Release time:2024-10-08 05:53:41    source:angka pelarian 69   

teknik shot kamera,gorila togel,teknik shot kamera

Jakarta, CNBC Indonesia- Sosok menteri keuangan baru pada masa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto terus menjadi sorotan khusus publik, menjelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden pada 20 Oktober 2024.

Sehari setelahnya ia langsung membentuk kabinet, berdasarkan informasi yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Baca:
Dampingi Jokowi Selama 5 Tahun, Ma'Ruf Amin Bilang Begini

Isu yang beredar sejauh ini, nama-nama yang akan dipilih Prabowo menjadi menteri keuangan ialah Sri Mulyani Indrawati, dan Budi Gunadi Sadikin. Sri Mulyani telah bertemu khusus dengan Prabowo pada awal pekan ini didampingi Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono.

Sedangkan Budi namanya menyeruak setelah adanya laporan dari media asing, Bloomberg, yang menyatakan empat bankir sedang ditimbang oleh Prabowo menjadi menteri keuangan, salah satunya Budi Gunadi Sadikin atau BGS yang kini menjabat sebagai menteri kesehatan.

Ekonom senior Indef, yang juga merupakan Guru Besar Ekonomi IPB, Didin S Damanhuri mengatakan, dua sosok itu memang memiliki nilai khusus di mata pelaku pasar keuangan, namun minim mendapat perhatian dari pelaku pasar di sektor riil.

Sri Mulyani misalnya, kata dia terbukti menjadi menteri keuangan selama 10 tahun terakhir yang mampu menjaga stabilitas makro ekonomi di dalam negeri, serta disiplin dalam mengelola fiskal.

"Hemat saya beliau ini woman of stability, jadi prudent dalam menata keuangan, makro," kata Didin kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/9/2024).

Pilihan Redaksi
  • Driver Ojol Diangkat Karyawan, Pemerintah Siapkan Aturan Ini
  • Ada 44 Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran?
  • Bakal Lebih Banyak! Begini Komposisi Kementerian Era Prabowo
  • Luhut: Aturan Baru Pembelian BBM Subsidi Dimulai Oktober
  • Jokowi Naikkan Benefit JKP Buat Pekerja Kena PHK
  • Budi Arie: Transisi Pemerintahan Kali ini Terbaik Sepanjang Sejarah RI
  • Tinggal Sebulan Jadi Menteri, AHY Terus Gebuk Mafia Tanah-Kejar Ini

Di pasar uang, nama Sri Mulyani menurut Didin juga memang dipercaya, terbukti dari defisit APBN yang selalu bisa dipenuhi dengan utang, hingga akhirnya utang 10 tahun terakhir terus membengkak mencapai Rp 8.502,69 triliun, belum termasuk utang BUMN, dan obligor BLBI yang belum terkumpul.

"Tetapi, itu kan (stabilitas fiskal) ada booster utang, jadi justru selama 10 tahun terakhir dalam sejarah ada akumulasi utang terbesar dibanding pemerintahan sebelum-sebelumnya," tutur Didin.

Meski dari sisi stabilitas Didin mengakui keandalan Sri Mulyani, namun ia sangsi bahwa pelaku pasar keuangan di sektor riil masih menaruh hati pada Sri Mulyani. Sebab, beberapa tahun terakhir PHK marak terjadi di tengah ketatnya belanja negara, ditambah pula dengan terus menyusutnya jumlah kelas menengah.

Sementara itu, untuk Budi Gunadi Sadikin, Didin menilai, memang dalam kapasitas profesionalnya sangat kuat dikenal sebagai bankir yang lihai. Ia memiliki kekuatan dari sisi ekonomi mikro.

"Kalau Pak BGS itu menurut saya jago lah di bidang keuangan, karena mantan Direktur Utama Bank Mandiri kan," ucap Didin.

Namun, Didin menekankan, meski program-program Prabowo banyak yang membutuhkan kapasitas menteri yang fokus mengurus sektor riil, khususnya dalam pembiayaan program-program prioritasnya yang pendekatannya kebutuhan dasar atau basic needs approach, namun tantangan utang peninggalan pemerintahan 10 tahun terakhir juga harus mampu ditangani.

"Harus lengkap yang makro-mikro, dan saya kira beliau belum berpengalaman kelola keuangan yang menurut saya krusial ke depan. Kenapa krusial karena ada utang yang sudah menumpuk," tutur Didin.

Didin mengatakan, sebetulnya ada opsi lain menteri keuangan yang mendapat perhatian serius oleh Prabowo. Sosok itu pun kerap bertemu dalam sejumlah pertemuan tertutup dengan Prabowo, sosok calon menkeu itu menurutnya Chatib Basri.

Chatib Basri kata dia lebih cocok mengelola keuangan negara di bawah pemerintahan Prabowo, di satu sisi ia sangat dikenal dengan pelaku pasar keuangan karena jabatannya saat ini yang merupakan Komisaris Utama Bank Mandiri. Namun di sisi lain, Chatib sangat menaruh perhatian pada isu sosial atau sektor riil, mulai dari ketimpangan, kesenjangan sosial, hingga kelas menengah.

"Lebih sensitif soal-soal jaminan sosial tapi tetap pruden, agak beda dia. Dia itu agak sensitif, banyak cerita soal pentingnya jaminan sosial, kemiskinan, ketimpangan, yang itu kurang disentuh bu SMI," kata Didin.

Guru Besar Ekonomi Universitas Padjajaran (Unpad) Arief Ashory Yusuf yang juga merupakan mantan Ketua Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI) 2021-2023, memiliki pandangan khusus tentang sosok menteri keuangan ke depan. Ia menganggap, tantangan untuk posisi menkeu era Prabowo lebih besar dari sebelumnya.

"Bukan hanya growth tapi distribusinya juga. Anggaran itu selain harus efisien tapi juga lebih mendukung keberpihakan," ucap Arief.

"Isu ketimpangan yang tinggi, kerentanan, drop nya kelas menengah adalah tantangan-tantangan yang harus juga dihadapi oleh menkeu baru. Kalau enggak bisa berisiko ke pembangunan ekonomi yang manfaatnya tidak dirasakan rakyat kebanyakan," tegas Arief.

Arief menganggap, selama ini menteri keuangan dan pemerintah pada umumnya hanya membangun narasi yang terlalu fokus pada stabilitas fiskal, mengamankan pendapatan, seperti menaikkan rasio pajak atau tax ratio. Sedangkan untuk isu pengelolaan fiskal yang progresif ke depan atau pro poor dan pro equality tak tersentuh.

"Ini tentunya hal-hal ekstra yang pengetahuan dan keberpihakannya perlu dimiliki oleh menteri baru. Saya rasa tidak hanya harus market-friendly, tapi people-friendly. Ekonomi bukan hanya pasar, tapi people, orang kebanyakan," tutur Arief.

Arief enggan memberikan penilaian khusus pada nama tertentu yang namanya bisa dipilih sebagai menteri keuangan oleh Prabowo dengan ukuran perlunya Indonesia yang bisa membuat ekonomi Indonesia bermanfaat bukan hanya pada pasar, melainkan kepada orang banyak.


(arj/mij) Saksikan video di bawah ini:

Video: Tak Bebani APBN, Prabowo Diminta Tak Tambah Banyak Kementerian

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Jokowi Ungkap Negara di Dunia Lagi Diteror Ketakutan, RI Aman?