slot tokyo 188

slot tokyo 188,codashop domino island murah,slot tokyo 188Jakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengecam pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang menolak eksistensi Palestina.

Hal itu diungkapkan dalam pernyataan resmi Kemlu melalui sebuah unggahan media sosial pada Rabu (22/3). Pernyataan Smotrich dianggap mengingkari eksistensi Palestina serta tidak menghormati kedaulatan Yordania.

Dalam pernyataan itu, Kemlu juga menegaskan Indonesia konsisten mendukung perjuangan Palestina dan menghormati kedaulatan Yordania.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Twitter]



"Indonesia terus konsisten mendukung perjuangan bangsa Palestina dan menghormati kedaulatan wilayah Yordania," lanjut pernyataan tersebut.

Pernyataan sikap itu muncul setelah Smotrich secara terbuka menolak eksistensi Palestina. Ia bahkan menyebut bangsa Palestina tidak pernah ada.

Smotrich dikenal sebagai seorang nasionalis sayap kanan Yahudi. Ia menilai Palestina hanyalah sebuah gagasan kebangsaan yang muncul sebagai respons atas gerakan Zionis dalam mendirikan Israel.

"Siapa raja Palestina pertama? Bahasa apa yang digunakan orang Palestina? Apakah pernah ada mata uang Palestina?" ucap Smotrich dalam pidatonya di Paris, seperti diberitakan CNN pada Selasa (21/3).

"Apakah ada sejarah atau budaya asli Palestina? Tidak ada apa-apa. Tidak ada yang namanya orang Palestina," lanjutnya.

Lihat Juga :
Menteri Israel Sebut Bangsa Palestina Tak Pernah Ada

Menanggapi hal itu, pemerintah Palestina kemudian melemparkan kecaman. Mereka menilai pernyataan Smotrich sangat rasis dan dianggap sebagai upaya memalsukan sejarah.

Faksi Hamas juga mengungkapkan pernyataan serupa. Mereka menilai komentar Smotrich mencerminkan 'kebijakan fasis dan penggusuran paksa Israel terhadap rakyat Palestina'.

Tak cuma dari Palestina, kecaman juga muncul dari Amerika Serikat. Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menilai pernyataan Smotrich tidak akan membantu meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina yang masih bergejolak.

"Kami benar-benar keberatan dengan pernyataan semacam itu. Itu sangat tidak membantu dalam, sekali lagi, upaya meredakan ketegangan dan mencoba menemukan solusi dua negara yang layak untuk maju," ucap Kirby.

Kirby mengatakan bahwa pihaknya tak ingin melihat bentuk retorika apa pun yang bisa menghalangi penemuan solusi untuk kedua negara.

"Pernyataan seperti itu [yang disampaikan Smotrich] benar-benar menjadi penghalang," lanjutnya.



(frl/asr)