daunemas login

    Release time:2024-10-08 01:29:53    source:ltdtoto link alternatif   

daunemas login,rtp fuji188,daunemas loginJakarta, CNN Indonesia--

Partai-partai oposisi Thailandberhasil memenangkan pemilu parlemen yang pemungutan suaranya berlangsung pada Minggu (14/5).

Keunggulan itu membuka jalan untuk menjungkalkan pemerintahan yang dikendalikan militer selama hampir satu dekade.

Kubu liberal yakni Partai Move Forward dan kubu populis Partai Pheu Thai sudah menguasai kursi parlemen hingga 99 persen suara yang dihitung--seperti dikutip dari Reutersper pukul 04.41 WIB, Senin (15/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tak membayangkan hari ini akan tiba," ujar dia yang sudah bergabung dengan partai itu sejak dua tahun lalu.

"Sensasional!," kata Pita Limjaroenrat--pemimpin Move Forward yang juga menjadi kandidat Perdana Menteri Thailand dari partai itu.

"Apa yang kami janjikan kepada publik, kami akan tetap konsisten setelah pemilu ini," imbuhnya.

Lihat Juga :
Impikan Pemimpin Bersih, Warga Thailand Bergerak ke Ikut Pemilu

Untuk memerintah Thailand, partai-partai oposisi perlu mencapai kesepakatan dan mengumpulkan dukungan dari berbagai kubu, termasuk anggota Senat yang ditunjuk junta yang berpihak pada partai-partai militer. Dari sana, mereka dapat memilih siapa yang menjadi perdana menteri dan membentuk pemerintahan berikutnya.

Move Forward yang digawangi kelompok muda dan mendapat dukungan dari para pemilih muda merupakan terobosan tersendiri dalam politik di Thailand. Bahkan untuk di Bangkok saja, Move Forward bisa dikatakan menyapu bersih kursi perwakilan.

Menurut perhitungan Reuters, baik Move Forward maupun Pheu Thai sudah memenangkan lebih dari tiga kali lipat jumlah kursi partai Palang Pracharat, kendaraan politik junta, dan partai United Thai Nation yang juga didukung tentara.

Pemimpin Move Forward Pita Limjaroenrat--seorang eks eksekutif start up berusia 42-- mengatakan pihaknya tetap terbuka untuk berkoalisi dengan Pheu Thai.

"Ini tentu akan antidiktator, yang didukung partai antimliter, tentu saja," janji Pita menjawab pertanyaan wartawan.

Lihat Juga :
Alasan Putri Thaksin Punya Kans Kalahkan Junta di Pemilu Thailand

Sementara itu keluarga eks Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra yang menjadi tulang punggung Pheu Thai mengatakan kerja sama dengan Move Forward tetap terbuka meskipun saat ini masih terlalu dini untuk dibicarakan. Tapi, mereka berjanji akan mendengarkan suara rakyat.

"Suara rakyat adalah yang paling penting," kata Paetongtarn, 36, yang merupakan putri dari Thaksin.

Thaksin dan kemudian bibinya Paetongtarn, Yingluck, adalah korban dari kudeta militer lebih dari sedekade lalu.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan dirinya menghormati demokrasi dan pemilu yang telah berlangsung.

"Saya harap negara ini akan tetap damai dan sejahtera," kata Prayuth kepada wartawan.

"Saya menghormati demokrasi dan pemilu. Terima kasih," imbuh seorang pensiunan jenderal yang memimpin kudeta menggeser Shinawatra.

(Reuters)