nomor togel 67

    Release time:2024-10-07 22:09:59    source:top up higgs domino dunia game   

nomor togel 67,sga168 slot login,nomor togel 67Jakarta, CNN Indonesia--

Perdana Menteri Albania, Edi Rama, mengumumkan bahwa negaranya akan mendirikan sebuah negara-kota berdaulat bagi kelompok Islam sufi bernama Komunitas Muslim Bektashi di Ibu Kota Tirana.

Saat berbicara di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu (22/9), Rama mengatakan bermaksud menjadikan "negara mikro" di Tirana bak Vatikan di Roma, Italia, yang menjadi pusat ajaran agama Katolik dunia.

Lihat Juga :
Kronologi Serangan Bom Hantam Rombongan Diplomat RI di Pakistan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir Britannica, Komunitas Muslim Bektashi ini mulai mendapatkan pengaruh politik di Kekaisaran Ottoman pada abad ke-15. Sebab, saat itu, anggota mereka mendominasi anggota Korps Janissari.

Korps Janissari sendiri adalah pasukan elit militer yang sangat berpengaruh secara politik di Ottoman. Korps militer ini sangat dihormati pada abad ke-15 dan ke-16.

Sebab, mereka menjadi garda terdepan untuk menjaga Kekaisaran Ottoman dari serangan musuh, mengawasi daerah-daerah perbatasan, dan mengawasi ibu kota Istanbul, seperti dikutip Britannica.

Mengadopsi ajaran Syiah pada abad ke-16

Pada abad ke-16, Komunitas Muslim Bektashi mulai mengadopsi aliran Islam Syiah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan mereka kepada menantu Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib.

Lihat Juga :
Serangan Brutal Israel ke Lebanon, Korban Tewas Tembus 492 Orang

Menurut jurnal berjudul Syiah: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia karya Mohammad Hasim, Syiah merupakan salah satu aliran Islam yang menyandarkan seluruh ajaran Islam kepada ajaran Sayidina Ali.

Aliran ini mulai muncul usai Nabi Muhammad SAW wafat. Aliran ini berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib adalah satu-satunya muslim yang berhak menjadi pemimpin umat muslim lainnya.

Seperti kelompok Islam Sufi pada umumnya, Komunitas Muslim Bektashi terbilang longgar dalam menegakkan hukum-hukum Islam. Dengan kata lain, mereka tidak terlalu patuh terhadap anjuran dan larangan yang ada di dalam ajaran Islam.

Lihat Juga :
Israel-Hizbullah Membara, AS Tambah Personel Militer Siaga di Timteng

Sebagai contoh, mereka memperbolehkan umatnya untuk meminum minuman beralkohol. Bahkan, dilansir Britannica, komunitas ini juga memperbolehkan umatnya untuk berpesta di dalam upacara keagamaan dan menjalani ritual pengampunan dosa, seperti yang banyak dilakukan umat-umat Kristiani.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Pengaruh Komunitas Muslim Bektashi di Kekaisaran Ottoman mulai turun saat Korps Janissari dibubarkan pada 1826. Mereka mulai kurang mendapatkan pengaruh politik yang kuat di kekaisaran tersebut.

Kemudian, pengaruh Komunitas Muslim Bektashi ini kian hilang saat Republik Turki berdiri pada 1923. Puncaknya adalah pada 1925.

Lihat Juga :
'Negara Islam' Baru Bak Vatikan Bakal Berdiri di Albania

Saat itu, pemimpin sekaligus bapak pendiri Turki, Mustafa Kemal Ataturk, melarang keberadaan komunitas ini di negaranya. Hal ini lantaran Muslim Bektashi merupakan organisasi keagamaan yang tidak terdaftar di Direktorat Urusan Agama Turki.

Imbasnya, Komunitas Muslim Bektashi di Turki harus dibubarkan. Markas mereka kemudian dipindahkan ke Albania. Komunitas ini pun mulai berkembang dan mendapatkan pengaruh politik di negara tersebut, seperti dikutip Britannica.

Muslim Bektashi saat ini merupakan komunitas Muslim yang dominan di Albania. Berdasarkan sensus terakhir, sebanyak 50 persen dari total 2,4 juta penduduk Albania merupakan umat Islam. Sebanyak 10 persen dari umat Muslim di Albania merupakan bagian dari komunitas tarekat Bektashi.