mimpi uang logam togel

    Release time:2024-10-08 01:27:42    source:cara beli chip domino di dana   

mimpi uang logam togel,arti mimpi dikejar orang jahat tapi selamat,mimpi uang logam togelJakarta, CNN Indonesia--

Para petinggi Partai Demokratsemakin cemas hingga berupaya membujuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden membatalkan rencananya mencalonkan diri lagi di pilpres AS pada 5 November mendatang.

Pejabat Demokrat sekaligus pemimpin mayoritas Senat, Chuck Schumer, bahkan disebut mendatangi langsung rumah Biden di Rehoboth Beach, Delaware, untuk meminta sang presiden mengurungkan niatnya maju lagi sebagai capres dari partai tersebut.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALBiden Akui Zionis sampai Sniper Rusia Beber Janggal Penembakan Trump

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertemuan tersebut membahas pemilu baru-baru ini, Partai Demokrat, dan apa yang akan terjadi didasarkan pada masalah yang dihadapi presiden baru-baru ini," ucap sumber itu.

Sumber menuturkan pertemuan itu berlangsung pada Sabtu (13/7) lalu sebelum insiden penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump, rival Biden, berlangsung.

Lihat Juga :
Biden Didesak Mundur Nyapres: Hanya Kondisi Medis yang Bisa Hentikan



Desakan Demokrat kepada Biden ini datang menyusul performa politik sang presiden yang disebut semakin menurun selama masa kampanye, terutama pasca debat perdana dengan rivalnya, Donald Trump, pada 24 Juni lalu.

Trump disebut memenangkan debat perdana itu, sementara banyak pihak yang khawatir dengan Biden lantaran beberapa kali mengeluarkan pernyataan aneh dan nyeleneh selama debat.

Penampilan Biden yang tidak jelas, terkadang tidak koheren, dan dikritik secara luas pada debat pertama memicu gelombang kepanikan di dalam partai Demokrat atas kekhawatiran bahwa sang presiden mungkin tidak cukup sehat untuk menjalani masa jabatan kedua.

Pilihan Redaksi
  • Pernyataan Aneh Biden: Akui Diri Zionis, Tapi Dukung Palestina
  • Iran Bantah Tudingan Terlibat Mau Bunuh Trump: Tuduhan Jahat
  • Ahli Sniper Rusia Beber Kejanggalan Insiden Thomas Crooks Tembak Trump

Hal itu membuat sebagian anggota Demokrat merasa Biden tak lagi layak mencalonkan diri sebagai presiden, terutama karena faktor usianya.

Elektabilitas Trump juga terus mengungguli Biden dalam sebagian besar jajak pendapat pemilu selama ini. Insiden penembakan Trump juga disebut semakin menguntungkan sang mantan presiden dalam pemilu kali ini.

Sebelum Schumer, sejumlah petinggi demokrat juga telah blak-blakan meminta Biden membatalkan pencalonan presiden.

Di tengah kondisi Demokrat yang semakin terpecah, satu nama dianggap muncul sebagai kandidat yang berpeluang menggantikan Biden untuk mengalahkan Trump dalam pilpres nanti.

Siapa kah dia?

Baca di halaman berikutnya >>>

Salah satu nama yang ramai dibicarakan dan berpeluang mewakili Demokrat dan menggantikan Biden dalam pilpres nanti ialah sang wakil presiden AS, Kamala Harris.

Menurut tujuh pejabat senior yang tergabung dalam tim kampanye Biden, Gedung Putih, dan Komite Nasional Demorkat, Harris menjadi kandidat alternatif paling besar berpeluang maju di pilpres nanti.

Lihat Juga :
Simalakama Pemilu AS Biden vs Trump, Memang Tak Ada Capres Lain?

Dikutip Reuters, beberapa tokoh Demokrat yang berpengaruh telah mengajukan alternatif selain Harris, seperti Gubernur California Gavin Newsom, Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, hingga Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro.

Namun, upaya Demokrat mencari pengganti Biden di Pilpres 2024 selain Harris hanyalah angan-angan dan hampir mustahil, kata sumber tersebut yang tidak ingin disebutkan namanya.

Sumber-sumber tersebut menuturkan jika Haris resmi menggantikan Biden dalam Pilpres 2024, perempuan 59 tahun itu akan mengambil alih seluruh dana dan infrastruktur kampanye Biden selama ini.

Sejauh ini, sumber itu menuturkan, Haris, memiliki nilai tawar yang paling tinggi di antara semua kandidat pengganti Bidan yang ada. Haris bahkan meraih suara tertinggi dalam jajak pendapat di antara anggota Partai Demokrat yang bisa dianggap serius menggantikan Biden di Pilpres nanti.

Dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos yang diterbitkan pada pekan lalu, Harris membuntuti Trump dengan selisih satu poin persentase, yaitu 42% berbanding 43%.

Meski begitu, perbedaan yang berada dalam margin kesalahan jajak pendapat tersebut sebesar 3,5 poin persentase, itu berarti secara statistik menunjukkan Harris sama kuatnya dengan Biden.