skor real madrid vs rayo vallecano

    Release time:2024-10-08 01:36:57    source:pelangiqq live chat   

skor real madrid vs rayo vallecano,agen89 thailand,skor real madrid vs rayo vallecanoJakarta, CNN Indonesia--

Keluarga warga Israelyang masih disandera Hamas di Jalur Gaza mengamuk di pertemuan parlemen Israel, menuntut pemerintah bergerak cepat untuk membebaskan para tawanan.

Dilansir dari The Guardian, sekitar 20 kerabat sandera menyerbu ruang pertemuan parlemen di Yerusalem pada Senin (22/1) sambil meneriakkan pembebasan segera para sandera.

"Bebaskan mereka sekarang, sekarang, sekarang!" teriak mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Netanyahu Makin Terpojok usai Usulkan Gencatan, Sampai Didesak Mundur

Sejumlah orang lainnya juga tampak mengangkat tulisan tinggi-tinggi yang berbunyi, "Anda tidak akan duduk di sini sementara mereka mati di sana."

Serbuan ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (21/1) menolak syarat negosiasi yang diajukan Hamas untuk menyetop perang dan membebaskan para sandera.

Hamas memberi syarat bahwa jika ingin sandera dibebaskan, maka Israel harus angkat kaki sepenuhnya dari Jalur Gaza. Israel juga mesti mengakui Hamas sebagai pemerintah wilayah tersebut.

Netanyahu pun menolak syarat tersebut. Netanyahu menilai memenuhi syarat-syarat itu sama saja dengan mengabaikan upaya Israel menjalankan operasi militer selama ini.

Seorang pejabat Hamas di Qatar pun mengatakan penolakan Netanyahu ini berarti "tidak ada kesempatan untuk mengembalikan para sandera."

Sejak agresi diluncurkan buntut serbuan Hamas ke sejumlah wilayah Israel 7 Oktober lalu, sekitar 240 orang disandera oleh Hamas di Jalur Gaza.

Lihat Juga :
Jurnalis Pahlawan Informasi Palestina Motaz Azaiza Tinggalkan Gaza

Dalam gencatan senjata yang berlangsung sepekan hingga akhir November lalu, sekitar 110 warga Israel dan warga negara lainnya telah dibebaskan. Artinya, saat ini masih ada sekitar 130 orang yang ditawan Hamas.

Keluarga dari 130 sandera ini pun khawatir bahwa pemerintah akan menomorduakan para tawanan imbas ambisinya memusnahkan Hamas.

Selama beberapa hari terakhir, mereka pun melakukan berbagai demonstrasi hingga ke kediaman pribadi Netanyahu.

Kekhawatiran ini juga semakin menjadi-jadi setelah Pasukan Pertahanan Israel pekan lalu menyatakan tiga orang sandera, yang jenazahnya ditemukan di Jabaliya pada Desember, kemungkinan tewas terbunuh oleh serangan udara di terowongan Hamas.



Agresi Israel di Gaza sementara itu telah menewaskan lebih dari 25 ribu orang, mayoritas anak-anak dan perempuan.

Warga sipil Gaza terus dilanda krisis kemanusiaan hebat karena tak bisa mendapatkan makanan, air bersih, hingga akses kesehatan.

(blq/dna)