mistik nomor

    Release time:2024-10-07 21:35:57    source:pemain bola norwegia   

mistik nomor,lgo99play,mistik nomorJakarta, CNN Indonesia--

Sebanyak 120 jenazah akan dikubur di kompleks Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, di tengah penumpukan mayat dan pengepungan pasukan Israeldi fasilitas medis tersebut.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al Qidra mengatakan penguburan itu dilakukan tanpa seizin Israel karena mayat yang menumpuk bisa memperburuk krisis sanitasi.

"Kami berencana mengubur mereka hari ini di kuburan massal di dalam kompleks AL Shifa," kata Al Qidra pada Selasa (14/11), dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanpa perlindungan dari ICRC, petugas medis Palestina khawatir mereka akan ditembak penembak jitu Israel jika mereka mencoba menguburkan jenazah.

[Gambas:Video CNN]



Pasukan Israel mengepung RS Al Shifa dengan tank dan drone yang berterbangan di atas gedung. Kondisi ini membuat fasilitas medis tersebut terisolasi karena tak ada yang bisa masuk atau keluar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut, berdasarkan laporan yang mereka terima, sejumlah orang yang keluar dari RS ditembak atau dibunuh.

Pilihan Redaksi
  • Joe Biden Sebut RS Al Shifa Gaza Harus Dilindungi dari Serangan Israel
  • Pakar: Serangan Israel Hancurkan Gaza Melebihi Bom Nuklir Hiroshima
  • Apakah Misi Damai Jokowi ke AS Bisa Setop Agresi Israel di Gaza?

Ahli bedah senior di RS Al Shifa Ahmad Mukhallati mengatakan mayat-mayat tersebut menimbulkan bau busuk yang tak tertahankan dan menimbulkan risiko infeksi.

"Sayangnya tidak ada persetujuan dari Israel untuk menguburkan jenazah di dalam area rumah sakit," kata Ahmad Mukhallati.

Pemakaman 120 jenazah, lanjut dia, memerlukan banyak peralatan dan tak bisa dilakukan dengan tangan kosong.

"Butuh waktu berjam-jam untuk bisa menguburkan seluruh jenazah tersebut," ungkap dia, dikutip Middle East Monitor.

Lebih lanjut, Mukhallati mengatakan, orang-orang tengah menggali kubur hari ini.

Mukhallati sebelumnya mengatakan RS Al Shifa tak bisa lagi membantu pasiennya setelah kehabisan listrik, air, makanan dan bahan bakar.

Pengepungan di RS ini berlangsung usai lebih dari sebulan Israel melancarkan agresi ke Gaza. Hari-hari setelah itu mereka menggempur habis-habisan sejumlah wilayah di Palestina.

Mereka juga menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit, tempat ibadah, kamp pengungsian, hingga sekolah.

Lihat Juga :
Hamas Tawarkan Rilis 70 Sandera Jika Israel Mau Gencatan 5 Hari

Israel juga mengebom fasilitas umum karena menganggap tempat itu sebagai tempat persembunyian atau markas Hamas.

Saat ini, lebih dari 11.100 warga Palestina tewas. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban jiwa itu termasuk 4.609 anak-anak dan 3.100 wanita.

Sedangkan, Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 28.200 orang mengalami luka-luka.

(isa/pra)