nomer togel mobil

    Release time:2024-10-08 06:07:42    source:nomor 50 togel   

nomer togel mobil,1b itu berapa,nomer togel mobilJakarta, CNN Indonesia--

Tokoh agama atau pengkhotbah Kristen dari Inggris, Stephen Green, divonis bersalah usai protes soal aborsi di depan klinik.

Pengadilan Magistrat Uxbridge menjatuhkan hukuman berupa pembebasan bersyarat selama 12 bulan dan denda sebesar £2.426.

Lihat Juga :
Pakar Asing Prediksi Nasib RI jika Prabowo Menang Pilpres 2024

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebab engkau memiliki kendaliku: engkau melindungi aku di dalam rahim ibuku," demikian ayat itu.

Hakim Kathryn Vergis sementara itu, mengatakan Green dengan sengaja memasukkan kata-kata di dalam rahim ibuku sebagai tindakan protes

"Itu sama dengan ekspresi ketidaksetujuan seperti yang dibayangkan perintah tersebut," kata Vergis.

Lihat Juga :
Lembaga Survei Asing Prediksi Peluang Kemenangan Prabowo

Pengadilan juga menyatakan protes Green ditolak masyarakat dan menyebabkan pemindahan staf klinik. Namun, sejauh ini tak ada pihak yang terluka.

Pengacara Green menyatakan akan mengajukan banding atas hukuman tersebut.

Green menjadi sorotan usai protes di area sekitar zona penyangga klinik aborsi.

Dalam protes itu, dia memegang tanda bertuliskan ayat keagamaan di zona dekat klinik keluarga di bawah naungan Perintah Perlindungan Ruang Publik (PSPO).

PSPO merupakan zona penyangga pertama di sekitar klinik aborsi yang diperkenalkan Inggris. Aturan ini disahkan pada April 2018.

Lihat Juga :
Studi Bongkar Fakta Mengejutkan soal Resesi Seks di Jepang

Aturan itu biasanya untuk perilaku anti-sosial seperti membuang sampah sembarangan dan penyalahgunaan alkohol serta obat-obatan.

Pada sidang Oktober lalu, Green mengaku tak bersalah dan menyatakan protes tersebut bagian dari kebebasan ekspresi.

Dalam persidangan itu, pengacara Green mengutip Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia pasal 9 tentang kebebasan berkeyakinan, pasal 10 kebebasan berekspresi dan pasal 11 kebebasan berkumpul.

(isa/bac)