no togel capung

    Release time:2024-10-07 22:10:49    source:rekap data sgp   

no togel capung,bocoran angka kramat,no togel capung

Jakarta, CNCB Indonesia- Bencana kembali mengguncang Jepang. Banjir dan tanah longsor menewaskan satu orang dan membuat 11 orang lainnya hilang di wilayah Jepang Tengah, yang masih dalam pemulihan pasca gempa besar tahu ini, akhir pekan ini.

Mengutip AFP Senin (23/9/2024), ini merupakan eskalasi dari hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Santu dan Minggu. Badan cuaca telah memperingatkan warga agar terus waspada.

Baca:
Iron Dome Bobol, Potret Israel Porak-poranda Dihajar 100 Roket

Di kota Wajima misalnya, pohon-pohon besar juga tumbang dan menumpuk di jembatan di atas sungai yang keruh karena banjir dan tanah longsor. Curah hujan lebih dari 540 milimeter (21 inci) tercatat di Wajima dalam 72 jam hingga Minggu pagi, terderas sejak data perbandingan tersedia pada tahun 1976.

"Hanya dalam waktu sekitar 30 menit, air menyembur ke jalan dan dengan cepat naik hingga setengah tinggi mobil saya," kata warga bernama Akemi Yamashita (54 tahun), dikutip laman Prancis itu.

Foto udara menujukkan kendaraan dan rumah yang terendam akibat hujan deras di kota Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang, Minggu (21/9/2024). (via REUTERS/KYODO)Foto: Foto udara menujukkan kendaraan dan rumah yang terendam akibat hujan deras di kota Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang, Minggu (21/9/2024). (via REUTERS/KYODO)
Foto udara menujukkan kendaraan dan rumah yang terendam akibat hujan deras di kota Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang, Minggu (21/9/2024). (via REUTERS/KYODO)Foto: Foto udara menujukkan kendaraan dan rumah yang terendam akibat hujan deras di kota Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang, Minggu (21/9/2024). (via REUTERS/KYODO)
Foto udara menujukkan kendaraan dan rumah yang terendam akibat hujan deras di kota Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang, Minggu (21/9/2024). (via REUTERS/KYODO)Foto: Foto udara menujukkan kendaraan dan rumah yang terendam akibat hujan deras di kota Wajima, Prefektur Ishikawa, Jepang, Minggu (21/9/2024). (via REUTERS/KYODO)
Baca:
Timur Tengah Makin Membara, Perang Israel-Hizbullah Makin Menggila

"Saya berbicara dengan warga Wajima lainnya kemarin, dan mereka berkata, 'sangat memilukan tinggal di kota ini'. Saya menangis ketika mendengarnya," katanya, menggambarkan gempa bumi dan banjir itu "seperti sesuatu dari film".

Tak hanya Wajima, kota Suju juga terdampak. Keduanya berada di Semenanjung Noto yang sempat porak-poranda akibat gempa dengan magnitudo 7,5, yang merobohkan bangunan, memicu gelombang tsunami, dan memicu kebakaran besar.

Wilayah Anamizu, selatan Wajima, juga terdampak. Padahal rumah-rumah yang rusak akibat gempa dan tiang-tiang batu kuil yang hancur yang masih tergeletak di tanah beberapa bulan setelah roboh.

"Rumah saya rata dengan tanah akibat gempa," kata warga lain, bernama Hideaki Sato (74).

"Saya sekarang tinggal di sebuah kamar apartemen kecil di sana," katanya, sambil menunjuk ke sebuah bangunan kayu di belakangnya.

"Jika banjir melanda, itu akan menjadi masalah yang serius," tambahnya.

Baca:
Jepang Darurat, 2 "Kiamat" Sekaligus Hantam Negeri Sakura

1 Tewas dan 11 Hilang

Diketahui korban tewas berasal dari wilayah Ishikawa. Sebanyak delapan orang hilang juga berada di wilayah itu.

"Tiga orang lainnya hilang yang bekerja untuk kementerian pertanahan untuk memulihkan jalan di Wajima," kata pejabat kementerian setempat Yoshiyuki Tokuhashi kepada AFP.

"Pemerintah kota di Ishikawa memerintahkan 110.000 penduduk di wilayah tersebut termasuk di kota Wajima dan Suzu, serta kota Noto untuk mengungsi," kata pejabat itu lagi.

Sebanyak 17.300 penduduk lainnya juga diperintahkan untuk mengungsi di prefektur Niigata dan Yamagata, di utara Ishikawa. Badan penanggulangan bencana dan kebakaran mengumumkan hal itu.

Di sisi lain, sekitar 5.000 rumah tangga kini tidak memiliki listrik di wilayah itu. Sementara sedikitnya 1.700 rumah tangga tidak memiliki air bersih.


Perubahan Iklim


Sementara itu, para ilmuwan mengatakan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia meningkatkan risiko yang ditimbulkan oleh hujan lebat. Karena atmosfer yang lebih hangat menahan lebih banyak air.

Baca:
PBB Blak-blakan RI Dalam Bahaya, Tanda Kiamat Makin Dekat

(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Video: Banjir & Longsor Maut Hantam Tetangga RI, 217 Orang Tewas

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Malapetaka Dahsyat Gulung Nepal, 2 Bus Ditelan Longsor-60 Orang Hilang