hoktoto web

    Release time:2024-10-07 22:10:59    source:tile win cash apakah terbukti membayar   

hoktoto web,buku mimpi 2d 64,hoktoto webJakarta, CNN Indonesia--

Sejumlah media asing menyoroti penggunaan gas air mata yang menyebabkan setidaknya 125 orang tewas dalamtragedi Kanjuruhan.

"Polisi Dikecam setelah 125 Orang Tewas dalam Serbuan Stadium di Indonesia," demikian judul artikel dari media Singapura Channel NewsAsia pada hari ini, Senin (3/10).

Lihat Juga :
DPR Rusia Syok Putin KO di Lyman Ukraina: Tak Bisa Berkata-kata

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tragedi Sepak Bola Indonesia: Pertanyaan Mencuat terkait Respons Kepolisian," bunyi judul artikel The Guardian pada hari ini.

[Gambas:Twitter]

Lihat Juga :
Uni Eropa ke Jokowi soal Tragedi Kanjuruhan: Kami Ada Di Sini untuk RI

"Kepolisian Indonesia menghadapi tekanan yang memuncak terkait manajemen mereka kepada massa dalam bencana stadion Kanjuruhan, di mana setidaknya 125 orang terbunuh dan 320 luka-luka dalam himpitan penonton yang melarikan diri," lanjut artikel tersebut.

The Guardian juga menyoroti tindakan polisi yang menembakkan gas air mata untuk menindak kerusuhan dan menimbulkan kepanikan dalam penggemar.

"Tiga saksi mengatakan kepada The Guardian bahwa gas air mata tak hanya ditembakkan pada penggemar di lapangan, tetapi pada kerumunan yang berada di tempat duduk, dan tidak ada peringatan yang disampaikan."

Tak hanya itu, media Amerika Serikat The New York Times, kantor berita Reuters, AFP, koran The Washington Post, hingga media AS CBS News turut menyoroti penggunaan gas air mata dalam kerusuhan di stadion tersebut.

[Gambas:Twitter]

[Gambas:Twitter]

[Gambas:Twitter]

Penggunaan gas air mata sendiri dilarang keras dalam pengamanan pertandingan sepak bola menurut regulasi FIFA.

"Dilarang membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali massa," demikian bunyi regulasi FIFA pada Bab III tentang Stewards, pasal 10 soal Steward di pinggir lapangan.

Pilihan Redaksi
  • Makin Garang, Ukraina Babat Habis Rusia di 2 Wilayah Kherson
  • RI Buka Suara soal Referendum sampai Putin Caplok Wilayah Ukraina
  • Inggris Berduka soal Tragedi Kanjuruhan: Insiden Sepak Bola Mengerikan

Namun, polisi tetap memakai gas air mata saat mengatasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10). Sejumlah laporan dan video yang tersebar di media sosial bahkan memperlihatkan polisi menembakan gas air mata ke tribun penonton yang masih dipenuhi suporter.

Menurut suporter-suporter yang berada di lapangan dan selamat, polisi melepaskan gas air mata guna meredam massa yang sempat masuk ke lapangan usai wasit meniup peluit panjang laga Arema vs Persebaya Surabaya.

Berdasarkan Amnesti Internasional, paparan gas air mata menyebabkan sensasi terbakar dan memicu mata berair, batuk, sesak dada, gangguan pernapasan, serta iritasi kulit.



(pwn/rds)