liga sarana365 link

    Release time:2024-10-08 05:35:50    source:bulanslot   

liga sarana365 link,marga bola slot,liga sarana365 link

Jakarta, CNBC Indonesia- Penderitaan mulai dirasakan warga miskin di Amerika Serikat (AS). Hal ini disebabkan banyaknya toko Family Dollar yang tutup di Negeri Paman Sam tersebut.

Family Dollar merupakan toko yang menjual makanan dan sejumlah bahan pokok dengan harga yang murah. Toko itu sering diandalkan warga miskin yang berbelanja menggunakan dana dari tunjangan makanan federal.

Meski begitu, Family Dollar menutup hampir 1.000 toko dari 8.200 tokonya. Hal ini disebabkan pemotongan pada pada jaring pengaman anti-kelaparan terbesar di AS, Supplemental Nutrition Assistance Program (SNAP), yang akhirnya membuat penjualan lesu.

Baca:
Pentagon Ngamuk saat Tahu Israel Bunuh Bos Hizbullah Hassan Nasrallah

"Pembelian yang dilakukan dengan SNAP mewakili US$ 11 (Rp 166 ribu) dari setiap US$ 100 (Rp 1,5 juta) yang dibelanjakan di rantai diskon tersebut," menurut firma riset ritel HSA Consulting kepada Reuters.

Penutupan tersebut membuat sejumlah warga miskin AS kesulitan dalam mengakses bahan pangan yang murah. Salah satunya adalah Latrina Begley, 37, dari Nashville, Tennessee.

Begley mengaku karena toko Family Dollar di tempatnya ditutup, ia hanya memiliki sejumlah supermarket mahal di sekitar tempat tinggalnya. Adapun, Departemen Pertanian AS (USDA) telah mengidentifikasi lingkungan tempat tinggalnya, sebagai daerah berpendapatan rendah dengan akses makanan sehat dan terjangkau yang sulit.

"Ini lebih sulit bagi kami dan saya. Saya harus berhenti (dan tidak bekerja ekstra) setelah jam bekerja, atau kami tidak akan punya apa pun untuk malam ini," ucapnya.

Baca:
Negara NATO Ini Sebut AS 'Pelayan' Israel

Seorang juru bicara Dollar Tree, perusahaan induk Family Dollar, mengatakan bahwa fokus pengecer tersebut saat ini adalah pada mengidentifikasi peluang yang menguntungkan untuk memposisikan perusahaan itu untuk kesuksesan jangka panjang.

"Perusahaan yang berkantor pusat di Chesapeake, Virginia, yang melaporkan laba kotor sebesar US$ 4,6 miliar dalam enam bulan yang berakhir pada tanggal 3 Agustus, juga berencana untuk menjual atau memisahkan Family Dollar," katanya.

Toko-toko dolar merupakan salah satu pengecer yang tumbuh paling cepat di AS. Dua perusahaan, Family Dollar, dan pesaingnya yang lebih besar, Dollar General, mengoperasikan hampir 37.000 toko dolar di AS.

Para eksekutif di perusahaan induk Family Dollar juga mengakui pada bulan Juni bahwa mereka memang kurang berinvestasi di banyak toko. Saat ini, mereka mengakui akan terlalu mahal untuk memperbaiki sejumlah toko sehingga memutuskan untuk menutupnya.

"Namun, pengecer tersebut juga terus berekspansi di beberapa area, membuka 69 toko baru dan merelokasi 19 toko pada semester yang berakhir pada tanggal 3 Agustus," menurut pengungkapan perusahaan.

 


(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Video: Sistem Pajak Canggih Hingga Tanda Kiamat Muncul di Brazil

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: Ramai Warga AS Nggak Bisa Nabung, Gaji Selalu Habis!