7msport live

    Release time:2024-10-08 05:40:50    source:livescore spbo live score   

7msport live,belut 2d togel,7msport liveJakarta, CNN Indonesia--

Korea Utara dilaporkan mulai memasang sepiker (speaker) di perbatasan. Pemasangan itu dilakukan usai Korea Selatanmelakukan hal serupa sebagai balasan atas serangan balon propaganda Pyongyang.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Joint Chiefs of Staff/JCS) melaporkan Pyongyang terlihat memasang speaker di garda depan mereka pada Kamis (6/6), sehari setelah Seoul menyiarkan siaran anti-Korut.

Lihat Juga :
Menlu AS Terima Kasih ke Prabowo Atas Dukungan Proposal soal Gaza

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JCS kemudian menambahkan Korsel siap untuk memulai kembali siaran jika Korut melakukan "sesuatu yang tercela."

Pada Minggu sekitar pukul 17.00 sore waktu Korea, siaran buatan militer Korsel diputar selama sekitar dua jam dengan speaker ke arah Korea Utara.

Dikutip Korea Herald, Kolonel Lee Sung Jun mengatakan siaran itu dioperasikan dari kawasan lindung yang dipersiapkan untuk secepatnya merespons jika ada kemungkinan aksi militer dari Korea Utara.



Siaran propaganda Korsel itu menyiarkan kecaman global terhadap program rudal Korut, kemajuan ekonomi dan teknologi Korsel, lagu kebangsaan, hingga musik K-Pop seperti lagu BTS yang dilarang keras di Korut.

Siaran ini diluncurkan setelah Korea Utara belakangan mengirim ratusan balon berisi sampah hingga tinja hewan ke Korea Selatan.

Meski sejauh ini terdeteksi tak berbahaya, Seoul tetap khawatir balon-balon itu mengandung bahan-bahan yang membahayakan warga.

Korut sendiri mengirim balon-balon sampah sebagai balasan atas pengiriman balon-balon berisi selebaran anti-Korut oleh para aktivis Korsel ke Pyongyang.

Pilihan Redaksi
  • Apa Itu KTT Tanggap Darurat Gaza di Yordania yang Dihadiri Prabowo?
  • Rayakan Hari Shavuot, Ratusan Warga Israel Serbu Kompleks Al Aqsa
  • Hamas Sebut Siap Sepakati Proposal Gencatan Senjata dengan Syarat

Korut menilai selebaran itu berpotensi mengancam pemerintahan pemimpin tertinggi saat ini, Kim Jong Un.

Jika Korut benar-benar memulai siaran dengan speaker ini, maka kedua negara Korea kemungkinan akan kembali memulai 'perang speaker'.

Perang propaganda seperti ini sudah dilakukan sejak 1950-an selama Perang Korea. Korut amat menghindari propaganda ini karena tak ingin tentara dan masyarakatnya terpengaruh hingga mengubah pandangan mereka mengenai sistem negara terisolasi itu.

(blq/rds)