cinema777 rtp

    Release time:2024-10-07 12:01:13    source:umur ronaldo nazario   

cinema777 rtp,mediaslot88 login,cinema777 rtp

Jakarta, CNBC Indonesia- Firma Konsultan PricewaterhouseCoopers (PwC) cabang Amerika Serikat akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 1.800 pekerja. Ini terjadi di tengah melemahnya permintaan untuk beberapa layanan konsultasi perusahaan The Big Four tersebut.

Langkah ini menjadi PHK formal pertama sejak tahun 2009. Salah satu dari empat firma akuntansi terbesar dunia tersebut saat ini sedang menjalankan proses pemutusan hubungan kerja di Amerika Serikat serta beberapa negara lain.

Baca:
Teknologi AI: Jadi Peluang Atau Justru Ancaman Buat RI?

Menurut sumber The Wall Street Journal, pemutusan hubungan kerja tersebut terutama akan berdampak pada divisi advisory, produk, dan teknologi. Sekitar setengah dari pemutusan ini dilakukan untuk karyawan di luar negeri, mencakup pekerja dari berbagai tingkatan, mulai dari associate hingga managing director, serta melibatkan divisi layanan bisnis, audit, dan pajak.

PwC berencana untuk memberitahu para pekerja yang terkena dampak pemutusan ini pada bulan Oktober mendatang. Pemutusan ini mencakup sekitar 2,5% dari total tenaga kerja PwC di Amerika Serikat.

Pada Rabu lalu, PwC mengumumkan rencana ini kepada para staf di Amerika Serikat melalui memo internal yang diperoleh oleh The Wall Street Journal. Dalam memo tersebut, Paul Griggs, pemimpin PwC Amerika Serikat, menyatakan bahwa tindakan ini memang sulit namun diperlukan untuk mempersiapkan perusahaan menghadapi tantangan di masa depan.

Griggs juga menekankan bahwa langkah ini akan membantu PwC menciptakan kapasitas investasi dan mengantisipasi peluang pasar yang ada saat ini maupun yang akan datang.

Griggs juga menyebutkan bahwa pengumuman ini dilakukan pada 11 September, hari yang sangat bermakna bagi PwC karena perusahaan kehilangan lima kolega dalam tragedi serangan teroris pada 2001.

PwC terakhir kali melakukan PHK formal pada tahun 2009. Pada 2017, perusahaan tidak memberhentikan pekerja secara langsung, namun memberikan opsi kepada karyawan untuk mengambil peran baru setelah restrukturisasi, dan jika mereka menolak, mereka meninggalkan perusahaan.

Selama dua tahun terakhir, PwC telah menjadi pengecualian di antara firma akuntansi terbesar dunia, karena tidak melakukan PHK di Amerika Serikat dan tidak merencanakannya. Padahal, pada periode yang sama, firma-firma besar lainnya seperti EY, KPMG, dan Deloitte telah memberhentikan ribuan pekerja di AS.

Sebagai bagian dari restrukturisasi ini, PwC berencana untuk mengintegrasikan tim produk dan teknologi mereka ke dalam lini bisnis individual serta merampingkan proses di layanan bisnis.

Restrukturisasi ini terjadi setelah Griggs menjabat sebagai pemimpin PwC AS pada Mei lalu. Dia menggantikan Tim Ryan dan meluncurkan restrukturisasi besar-besaran yang mulai berlaku pada Juli, yang mengembalikan unit AS yang memiliki sekitar 75.000 karyawan tersebut dari dua lini bisnis menjadi tiga.

Pada Juli, divisi pajak dipisahkan kembali menjadi unit bisnis tersendiri setelah sebelumnya, pada tahun 2021, divisi pelaporan pajak dan akuntansi digabungkan menjadi satu unit yang disebut solusi kepercayaan (trust solutions), sementara pendapatan lainnya berasal dari solusi konsultasi, termasuk konsultasi pajak.

Tim Grady, chief operating officer PwC AS, dalam pernyataannya kepada The Wall Street Journal mengatakan bahwa untuk tetap kompetitif dan mempersiapkan bisnis untuk masa depan, PwC terus melakukan transformasi di beberapa area perusahaan. Mereka juga menyelaraskan tenaga kerja untuk mendukung strategi mereka, termasuk menarik dan mengarahkan talenta serta keterampilan yang tepat ke area yang paling dibutuhkan.

Joe Atkinson, yang sebelumnya menjabat sebagai chief products and technology officer PwC, pada bulan Juni lalu diangkat menjadi global chief AI officer setelah tujuh tahun memimpin divisi teknologi. Pada sebuah podcast tahun 2021, Atkinson menyatakan pentingnya memberi karyawan alat yang tepat untuk melaksanakan tanggung jawab mereka, bukan hanya memperbarui pengetahuan mereka tentang tren industri.

Oleh karena itu, PwC lebih sering memilih untuk membangun produk sendiri daripada membelinya dari vendor pihak ketiga. Produk dan teknologi PwC dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan korporat, termasuk manajemen risiko rantai pasok, privasi data, dan regulasi.

Salah satu produk unggulan PwC, ProEdge, adalah platform digital yang menawarkan lebih dari 150 pengalaman belajar interaktif untuk membantu melatih karyawan dalam keterampilan baru. PwC juga akan terus mengevaluasi apakah akan menghentikan pengembangan beberapa produk, di samping keputusan investasi lainnya.


(fsd/fsd) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang & Stimulus China, Rupiah Anjlok ke Rp15.600/USD

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article UBS, Raksasa Bank Asal Swiss PHK Ribuan Karyawan Mulai Juni Ini