koraextra.com live

    Release time:2024-10-08 03:52:53    source:senopati 2 login   

koraextra.com live,osakatogel login,koraextra.com liveJakarta, CNN Indonesia--

Direktur Rumah Sakit Al Shifa diJalur Gaza, Muhammad Abu Salmiya, menyebut klaim Israelbahwa RS itu menolak pengiriman bantuan bahan bakar sebagai sebuah propaganda.

Dalam keterangannya kepadaAl Jazeera, Abu Salmiya mengaku pejabat Israel menghubunginya hingga dua kali untuk menyediakan bahan bakar bagi rumah sakit.

Pada penawaran pertama, dia menyebut Israel mau mengirimkan 2.000 liter (400 galon) dan 300 liter (80 galon). Rumah sakit itu membutuhkan 8.000 (2.113 galon) sampai 12.000 liter (3.170 galon) per hari untuk operasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Hasil KTT Negara Arab-Muslim soal Israel: Embargo Senjata-Seret ke ICC

Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku sudah menawarkan bantuan bahan bakar kepada RS Al Shifa, usai fasilitas itu harus menghentikan operasional karena kehabisan BBM.

"Kami baru saja menawarkan bahan bakar kepada RS Al Shifa, mereka menolaknya," ungkap Netanyahu.

Namun Netanyahu menyebut pengiriman bantuan bahan bakar itu telah ditolak oleh Hamas.

"Kami menawarkan bahan bakar ke rumah sakit Shifa, mereka [Hamas] menolaknya," ujar Netanyahu.

"Hamas, (yang) bersembunyi di rumah sakit dan menempatkan diri di sana, tidak menginginkan bahan bakar untuk rumah sakit...mereka ingin mendapatkan bahan bakar yang akan mereka bawa dari rumah sakit ke terowongan mereka, ke mesin perang mereka," imbuh Netanyahu.

Pilihan Redaksi
  • Menlu Ungkap Tiga WNI Bertahan di Gaza, Relawan di RS Indonesia
  • Netanyahu Sebut Bantuan Bahan Bakar ke RS Gaza Ditolak, Hamas Bantah
  • Dua RS di Gaza Hentikan Layanan Operasi Medis karena Gempuran Israel

Di sisi lain, faksi Hamas di Gaza membantah pernyataan Netanyahu bahwa pihaknya menolak bantuan 300 liter untuk penggunaan medis di rumah sakit Al Shifa.

"Tawaran tersebut meremehkan rasa sakit dan penderitaan para pasien yang terjebak di dalam tanpa air, makanan, atau listrik. Jumlah [bantuan bahan bakar dari Israel] ini tidak cukup untuk mengoperasikan generator rumah sakit selama lebih dari tiga puluh menit," demikian pernyataan Hamas.

Pernyataan itu juga menambahkan bahwa Hamas tidak terkait dengan manajemen rumah sakit Al-Shifa.

"Dan (Hamas) juga bukan bagian dari struktur pengambilan keputusannya. (Rumah sakit) sepenuhnya tunduk pada otoritas kementerian kesehatan Palestina," tegas faksi itu.



(dna/dan)