kode alam potong rambut

    Release time:2024-10-08 02:12:59    source:yuka4d   

kode alam potong rambut,sekin toto,kode alam potong rambutJakarta, CNN Indonesia--

Seorang guru di Filipinamenggelar kelas "ngadem" di luar ruangan karena tak tega melihat muridnya tak dapat berkonsentrasi akibat terpanggang gelombang panas beberapa hari belakangan.

Guru bernama Joel Casungcad tersebut mendapatkan ide ketika ia melihat salah satu tempat di sekolah tempatnya bekerja, Lutucan Integraation National High School, ternyata tak terkena sinar matahari langsung.

Lapangan rumput itu terhalang bayangan gedung sekolah yang tinggi sehingga murid bisa tak terkena sengatan matahari jika belajar di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Gelombang Panas Asia, Paling Parah Bangladesh 51 Derajat Celsius
  • Daftar Negara di Dunia Dilanda Gelombang Panas Ekstrem

Foto itu langsung viral. Beberapa media bahkan memberitakan foto itu, termasuk situs berita asal Malaysia, The Star.

Guru itu pun langsung menjadi bintang media. Ia menceritakan pengalamannya ke kantor-kantor berita, salah satunya stasiun radio Bombo Radyo.

"Sangat panas di Hari Kamis ini. Saya khawatir mereka tak bisa fokus ke tes mereka, dan pada akhirnya hanya kipas-kipas," tuturnya.

Ia kemudian berkata, "Jadi, saya pikir saya akan gelar tes di luar ruangan. Pendekatan alamiah. Di luar, ada pohon dan udara segar."

Casungcad memastikan muridnya berada di luar ruangan di jam-jam yang tidak berbahaya, yaitu pukul 07.00-11.00 waktu setempat.

"Sebelum matahari berada di puncak langit, saat kita bisa kehilangan bayangan yang diciptakan bangunan itu," ucap Casungcad.

[Gambas:Video CNN]

Saat ini, Filipina dan sejumlah negara Asia lainnya, seperti Myanmar, Thailand, India, dan Bangladesh, memang sedang disengat gelombang panas.

Di India, Myanmar, dan Thailand, cuaca bahkan bisa mencapai 45 derajat Celsius pada akhir pekan lalu.

Di Filipina sendiri, suhu udara mencapai 37 derajat Celsius. Para siswa pun terus mengeluh karena mereka merasa terpanggang di dalam ruangan kelas.

Hampir 150 siswa di selatan Manila sampai-sampai mengalami masalah kesehatan akibat kepanasan. Tujuh dari mereka pingsan, sementara dua lainnya sampai dilarikan ke rumah sakit.

Akhir pekan lalu, Departemen Pendidikan Filipina akhirnya mengumumkan sekolah-sekolah diperbolehkan meniadakan kelas tatap muka agar siswa tak harus berhadapan dengan cuaca panas di dalam kelas.

"Kami juga tak mau kesehatan siswa kami terganggu, terutama karena suhu sangat panas yang dirasakan. Itulah alasan kami ingin kepala-kepala sekolah mengubah ke medium alternatif," ujar juru bicara departemen itu, Micahel Poa.

(has/has)