syair kentucky midday

    Release time:2024-10-08 03:43:53    source:ty togel   

syair kentucky midday,hoki889,syair kentucky middayJakarta, CNN Indonesia--

Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Suharnomo mengatakan pihaknya memastikan akan menjatuhkan sanksi terhadap terduga pelaku perundungan (bullying) di balik kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) di RSUP Kariadi, Semarang, Aulia Risma.

Namun, katanya, sejauh ini dari hasil investigasi internal pihaknya tak menemukan dugaan perundungan yang menjadi faktor dugaan bunuh diri tersebut.

Lihat Juga :
Gaduh Fenomena Bullying Dokter Magang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia meyakinkan pihaknya tak menutup-tutupi sesuatu dalam kasus ini. Undip juga disebut telah berkomitmen untuk antiperundungan. Dan, sambungnya, bila perundungan itu bisa dibuktikan, pelakunya akan dikeluarkan.

"Kita sudah sangat jelas ini sudah zero bullyingkalau terbukti ada pasti kita DO [drop out], kita tak mentolerir lah, kalau [almarhumah] Bu Risma sudah pasti enggak [ada bullying] lah. Kalau ada ya monggo dicari aja di pihak kepolisian atau yang berwenang lainnya. Kan Irjen juga sudah terbuka, kita tidak menutup apa pun silakan teman-teman residen dipanggil sendiri tanpa kita," Suharnomo di kantornya, Tembalang, Semarang, Senin (19/8) seperti dikutip dari detikJateng.

Suharnomo mengatakan dari hasil investigasi pihak internal tak ditemukan dugaan perundungan. Dia menyebutkan investigasi internal itu dilakukan dengan cara memeriksa sejumlah pihak, berbagai catatan akademik, dan rekaman kamera pengawas (CCTV). 

"Dari internal kita memang tidak ada (temuan bullying), tapi kita menyerahkan dong sama kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata 

Hasil investigasi itu juga telah diserahkan ke Itjen Kemendikbudristek, ItjenKemenkes, hingga kepolisian.Hal itu juga disebut sudah disampaikan ke Irjen Kemenkes, Irjen Kemendikbudristek, dan pihak kepolisian.

"Ya kita tanya kan Kaprodinya kemudian KSM-nya kemudian dengan Dekan dengan KPS yang ada di sana, dia sampaikan tidak ada yang seperti itu. Jadi kita sudah sampaikan ke Irjen juga, Kemenkes dan Dikti riwayat beliau yang memang dari semester awal sudah banyak sakit ya dan banyak absensi, kemudian dari KPS juga sudah sangat bagus menggantikan yang bersangkutan kalau lagi sakit dan lain sebagainya," jelasnya.

Lihat Juga :
Wamenkes soal Perundungan Dokter: Profesi Mulia, Harus Hati Bersih

Mahasiswi PPDS prodi anestesi Undip, Aulia Risma, beberapa waktu lalu ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya. Dia diduga bunuh diri, dan belakangan salah satu faktornya adalah tak kuat menahan beban mental perundungan senior di lingkungan akademis itu.

Hal itu pun diperkuat dengan apa yang ditulis dalam buku hariannya.

Sementara itu berdasarkan hasil visum, tim penyidik Polrestabes Semarang menduga kuat kematian Aulia Risma terkait dengan obat suntikan yang dimasukkan korban ke tubuhnya sendiri.

Dari hasil visum luar, Polisi mendapati luka bekas suntikan di punggung tangan kiri korban serta korban dinyatakan mati lemas.

Sedangkan dari hasil olah TKP, didapati sisa cairan obat melemaskan otot di alat suntik serta buku harian korban yang berisi korban menderita penyakit punggung atau saraf kejepit.

"Jadi kalau dari visum luar, didapati ada luka bekas suntikan di punggung tangan kiri korban. Terus di TKP kamar kos korban, ada sisa obat suntik yang dipakai korban. Obat itu jenisnya untuk melemahkan atau meregangkan otot," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di kantornya, Sabtu (17/8).

Dia pun mengonfirmasi soal temuan buku harian, namun Irwan menyebut terkait dugaan perundungan menjadi salah satu faktor itu belum ditemukan bukti menjurus.

"Sampai saat ini belum ada ke arah itu. Butuh saksi dan alat bukti. Kalau memang ada bully-an dan perundungan pasti akan langsung kita proses hukum," kata Irwan usai pertemuan dengan tim audit dari Kemenkes yang dipimpin Irjen Kemenkes Murti Utami, Jumat (16/8).

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/kid)