piala dunia u12 2023

    Release time:2024-10-08 06:21:52    source:buku mimpi 2d 96   

piala dunia u12 2023,mimpi pindah rumah pertanda apa,piala dunia u12 2023Yogyakarta, CNN Indonesia--

Direktur sebuah perusahaan pengelola rumah sakit diduga melakukan kecurangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA di Kota Yogyakarta.

Dugaan kecurangan itu dilaporkan lewat Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY. Laporan disampaikan oleh sejumlah orang tua siswa peserta PPDB SMA.

Lihat Juga :
Muhadjir Usul ke Jokowi Bentuk Satgas Pengendalian PPDB 2024

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budhi menyebut sang anak dititipkan ke dalam KK domisili wilayah sekitar Stadion Kridosono, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta. Padahal, alamat mereka berdasarkan pengusutan oleh ORI DIY, diketahui berada di Jalan Kaliurang, Sleman.

"Anak (terlapor) itu pakai KK selatan Kridosono, jadi dengan SMAN 3 masuk (ketentuan jalur zonasi). KK ini bukan KK orang tuanya, dan anak itu dimasukkan ke KK itu," kata Budhi di kantornya, Sleman, DIY, Rabu (3/7).

Budhi menambahkan, hasil verifikasi lapangan juga mendapati KK yang dipakai mendaftar calon siswa tersebut diterbitkan pada 2023 silam.

Tak cuma sekadar numpang KK, kata Budhi, terlapor juga menyertakan dokumen perwalian. Dalam hal ini, wali juga tak memiliki hubungan keluarga dengan terlapor. Temuan ini telah diverifikasi dengan mencocokan nama wali tertera pada raport dan ijazah SMP sang anak.

Surat perwalian yang dibuat lewat notaris itu dugaannya dipakai demi menyiasati aturan famili yang diatur dalam petunjuk teknis (juknis) PPDB jalur zonasi radius tahun ini.

"Jadi seakan-akan pemilik KK-nya adalah walinya dia (anak terlapor). Maka kemudian dia diterima di jalur zonasi," ujarnya.

Lihat Juga :
Profil Hasyim Asy'ari, Banjir Sanksi Etik hingga Dipecat DKPP

Budhi menyebut kasus itu sempat menjadi perbincangan di kalangan orang tua peserta PPDB hingga akhirnya mereka melapor ke ORI DIY.

Pihaknya akan segera menyusun kesimpulan soal temuan pemantauan PPDB itu. ORI DIY juga akan mengkonfirmasi langsung ke pihak SMA, memastikan apakah kasus ini terjadi akibat kesengajaan atau murni ketidakcermatan.

"Diduga kuat, ini praktik fraud (kecurangan). Tidak menutup kemungkinan atau besar kemungkinan, kita akan menyarankan dianulir karena indikasi fraud-nya sangat kuat," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya bakal mendalami temuan ini dan mengonfirmasi langsung ke pihak-pihak terkait.

"Kita lihat dulu, dari sisi regulasi apakah ada yang dilanggar atau tidak, atau apakah ada kelemahan pada juknis kita itu akan kita kaji lebih jauh," kata Didik saat dihubungi.

(kum/fra)