keluaran cambodia 2022

    Release time:2024-10-08 02:18:53    source:abang bona   

keluaran cambodia 2022,klasmen liga austria,keluaran cambodia 2022Jakarta, CNN Indonesia--

Kabinet Perang yang digagas Perdana Menteri Benjamin Netanyahu selama agresi Israelke Palestinamulai terancam bubar, menjadikan posisinya di ujung tanduk.

Sejumlah menteri di kabinet itu disebut mulai meninggalkan Netanyahu.

Lihat Juga :
Putin Turun Gunung ke Timur Tengah saat Agresi Israel ke Gaza Membara

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menyarankan kepada menteri pertahanan malam ini untuk mengadakan konferensi pers bersama, dan dia memutuskan apa yang dia putuskan," ungkap Netanyahu, dikutip dari Middle East Monitor.

Konflik antara Netanyahu semakin nyata seiring dengan berlanjutnya agresi di Gaza dengan dalih menumpas Hamas.

Netanyahu berusaha meyakinkan masyarakat bahwa para pemimpin Israel saling bekerja sama dalam menghadapi perang di Gaza.

Netanyahu berusaha untuk mencegah kabinet Kabinet Keamanan Israel, termasuk Gallant dan Gantz menerima pujian atas kembalinya 110 warga Israel yang disandera Hamas.

Banner artikel Ceasefirenow

Salah satu foto yang diambil saat konferensi pers pekan lalu viral di media sosial karena memperlihatkan Netanyahu yang sendirian, sedangkan Gallant dan Gantz berdiri bersama di samping, dikutip dari Alshar Al-Awsat.

Ketika awal terbentuknya kabinet perang, masyarakat dikejutkan dengan keterlibatan Benny Gantz. Gantz yang berhaluan tengah dikenal bersaing secara politik dengan Netanyahu untuk memperebutkan kursi pemerintah.

Menteri Perekonomian Nir Barkat juga menyatakan tidak akan mendukung pembaruan anggaran pemerintah pada masa perang yang dibahas di Knesset pada Rabu (29/11).

Lihat Juga :
PM Netanyahu Makin Terpojok, Ditinggal Sekutunya di Kabinet Perang

Barkat menolak rencana anggaran dana tersebut karena tidak akan cukup memenuhi kebutuhan perekonomian di masa perang dan akan menimbulkan keruntuhan ekonomi, dikutip dari Times of Israel.

Gantz juga menolak anggaran tersebut karena merasa tidak nyaman membiarkan dana yang dijanjikan secara politik mengalir ke kebutuhan perang.

Sikap Nir Barkat yang jadi salah satu tokoh senior partai sayap kanan itu ingin perubahan di tubuh organisasi. Karena hal tersebut, Nir Barkat menyatakan bakal meninggalkan Netanyahu.

Lihat Juga :
'Ramalan' Erdogan soal Akhir Buruk Netanyahu, 'Si Tukang Jagal Gaza'

"Setelah perang, kami harus memberikan kepercayaan baru pada rakyat," kata Barkat.

Pernyataan Barkat juga sekaligus memperkuat keinginannya untuk merebut kursi kepemimpinan partai.

Hubungan komunikasi antara Barkat dan Netanyahu tampaknya mulai putus dengan tidak adanya pembicaraan antara keduanya sejak pertemuan beberapa pekan lalu.

(cpa/bac)