gapleindo

    Release time:2024-10-08 06:29:53    source:erek erek 12 2d   

gapleindo,rajagaming88,gapleindoJakarta, CNN Indonesia--

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti penyebaran penyakit yang menular karena korban tewas dan luka yang terus bertambah imbas serangan Israeldi Gaza.

WHO menyatakan Jalur Gaza menghadapi peningkatan risiko semacam itu karena gempuran Israel mengganggu sistem kesehatan, akses terhadap air, dan menyebabkan kerumunan di tempat penampungan.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALWarga Gaza Kibarkan Bendera Putih sampai Ahli Senjata Hamas Dibunuh

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, WHO melaporkan sejak pertengahan Oktober terdapat 33.551 kasus diare, sebagian besar terjadi pada anak balita.

Mereka juga menyatakan anak yang terkena dampak diare lebih tinggi dibanding sebelumnya. Pada 2021 hingga 2022, setiap bulan terdapat 2.000 kasus diare.

[Gambas:Video CNN]

WHO juga menyoroti kemampuan fasilitas kesehatan yang krisis sehingga berpengaruh dalam mengambil tindakan dasar pencegahan. Kondisi semacam itu bisa meningkatkan risiko infeksi yang disebabkan oleh trauma, pembedahan, dan persalinan.

"Terganggunya kegiatan vaksinasi rutin, serta kurangnya obat-obatan untuk mengobati penyakit menular, semakin meningkatkan risiko percepatan penyebaran penyakit," terang WHO.

Selain ancaman penyakit, Jalur Gaza juga menghadapi krisis bahan bakar minyak (BBM) karena blokade total oleh pasukan Israel.

Lihat Juga :
ANALISISKenapa PBB Tak Bisa Setop Agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina?

WHO menyatakan kekurangan BBM di Jalur Gaza menyebabkan pabrik desalinasi tutup. Ini meningkatkan risiko penyebaran infeksi bakteri seperti diare.

Kekurangan BBM juga mengganggu pengumpulan limbah padat.

"[Limbah padat menciptakan] lingkungan yang kondusif bagi perkembangbiakan serangga, hewan pengerat yang bisa membawa dan menularkan penyakit secara cepat dan luas."

BBM ini juga diperlukan bagi rumah sakit di Gaza untuk menghidupkan generator. Generator itu bisa membuat RS tetap beroperasi.

Pasukan Israel melancarkan agresi di Palestina sejak 7 Oktober. Mereka juga berperang dengan Hamas.

Lihat Juga :
Pasukan Israel Masuk ke Jantung Kota Gaza Tempur Sengit dengan Hamas

Sejak perang, Israel menggempur sekolah, tempat ibadah, kamp pengungsian hingga rumah sakit.

Mereka juga memblokade total Jalur Gaza sehingga menyulitkan bantuan kemanusiaan masuk. Israel hingga kini melarang bahan bakar minyak masuk wilayah itu lantaran takut digunakan Hamas.

Hingga kini korban tewas di Palestina imbas pering ini mencapai lebih dari 10.000 jiwa. Dari jumlah tersebut, 60 persen merupakan anak-anak dan perempuan.

(isa/bac)