erek burung dara

    Release time:2024-10-07 22:02:09    source:skor indonesia vs thailand tadi malam   

erek burung dara,jebol togel login terpercaya,erek burung dara

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah ambruk lagi di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) menandai selama sepekan penuh mata uang Garuda dalam tren pelemahan.

Melansir Refinitiv,rupiah ditutup di angka Rp15.480/US$ pada perdagangan hari ini, Jumat (4/10/2024), melemah 0,42% dari sehari sebelumnya (3/10/2024). Sedangkan secara mingguan, rupiah terpantau ambruk 2,38%.

Pelemahan ini menjadikan rupiah berada di posisi paling lemah sebulan lalu atau tepatnya sejak 3 September 2024. Bersamaan dengan pelemahan rupiah, indeks dolar AS (DXY) turun ke titik 101,89 dengan pelemahan sebesar 0,09%.

Rupiah ambruk disinyalir oleh beberapa faktor, seperti dipengaruhi ketegangan geopolitik yang makin memanas di Timur Tengah, wait and seedata ekonomi AS, efek stimulus jumbo China, sampai aliran dana asing yang masih deras keluar dari pasar keuangan domestik.

Ketegangan geopolitik yang semakin memanas antara Iran dan Israel menjadi salah satu sentimen utama yang mempengaruhi kondisi pasar.

Setelah Iran melancarkan serangan rudal besar-besaran ke Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan memberikan balasan yang besar, menimbulkan kekhawatiran akan potensi pecahnya perang di kawasan Timur Tengah.

Dukungan penuh Washington terhadap Israel serta serangan Israel yang berlanjut ke wilayah Lebanon turut memperparah situasi, memicu ketakutan atas lonjakan harga minyak global yang akan memengaruhi negara-negara pengimpor minyak, termasuk Indonesia.

Selain ketegangan di Timur Tengah, penguatan indeks dolar AS (DXY) juga menekan rupiah. Penguatan ini terlihat dalam empat hari berturut-turut, terutama setelah data non-manufaktur AS mencatat hasil yang lebih baik dari perkiraan.

Baca:
Saham Bank BRI - BNI Jeblok, Deretan Investor Asing Malah Pada Borong!

Kuatnya DXY membuat mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, berada di bawah tekanan.

Sementara itu, rilis data ekonomi dari AS yang semakin positif, termasuk lonjakan PMI sektor non manufaktur services menambah daya dorong bagi dolar AS untuk terus menguat.

Hal ini menyebabkan rupiah tertekan karena pelaku pasar global lebih memilih dolar AS sebagai safe haven currency.

Di sisi lain, rencana stimulus besar dari China juga memicu aliran dana asing keluar dari pasar keuangan Indonesia.

Stimulus tersebut mencakup pemangkasan suku bunga perbankan dan KPR, serta fasilitas pinjaman besar-besaran yang diberikan kepada investor institusi di China, menarik minat pelaku pasar untuk beralih ke pasar saham China.

Ekonom Indo Premier Sekuritas, Luthfi Ridho memperkirakan bahwa aliran dana keluar ini turut memperparah kondisi rupiah yang sebelumnya sudah tertekan oleh kenaikan harga minyak dan penguatan dolar AS.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev) Saksikan video di bawah ini:

Video: Serangan Rudal Timur Tengah Kian Panas, IHSG & Rupiah Galau

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Ekonomi RI Belum Tumbuh Maksimal, Bagaimana Nasib Rupiah?